Dalam acara Penyusunan Modul Hari Aksara International 2020, Samto menjelaskan bahwa mayoritas orang yang buta aksara tinggal di daerah terpencil.
“Memerlukan perjuangan, 3 juta orang ini tinggal di daerah sulit perlu upaya strategi agar masyarakat Indonesia terlayani dan mendapatkan informasi dengan kemampuan baca tulis," ungkap Santo.
Pasalnya, pemerintah Indonesia ingin terus berupaya untuk menghapuskan jumlah orang yang buta aksara.
Baca juga: Ajak Anak Gemar Menabung Lewat Komik Literasi Keuangan Bankir Cilik Ini
Melansir dari artikel Just Actions, bila semua orang dewasa bisa membaca serta menulis, mereka bisa memanfaatkan kemampuan tersebut untuk pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, kesehatan, dan partisipasi politik.
Alhasil, peningkatan masyarakat yang melek huruf memang sejalan dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan tenaga kerja, hasil kesehatan, serta partisipasi politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.