Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2020, 08:16 WIB

KOMPAS.com - Di masa pandemi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tetap dapat dilakukan di rumah, dengan panduan kurikulum tepat, dampingan dari guru serta dukungan dari pemerintah.

Hasil penelitian menyebutkan, anak yang mengikuti PAUD memiliki dampak jangka panjang, yakni nilainya lebih tinggi 57 poin di atas rata-rata internasional.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Muhammad Hasbi mengatakan, anak yang menjadi peserta didik di PAUD akan memperoleh stimulasi tumbuh kembang yang lengkap.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Mohon Kembali ke Tanah Air, Negara Membutuhkan Anda

"Dampak jangka panjangnya, anak akan memiliki prestasi akademik yang lebih baik di jenjang pendidikan berikutnya," jelasnya dalam webinar Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Melalui PAUD di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dirangkum dari laman Ruang Guru Paud Kemendikbud.

Di kesempatan berbeda, Umum Asosiasi Pelatih PAUD Indonesia Dedi Wahyudi sempat mengutip Maria Montessori, yakni bagian terpenting dari kehidupan anak bukanlah di universitas.

Tetapi bergantung pada periode pertama dari usia 0 sampai 6 tahun, karena selama periode itu seluruh instrumen besar manusia dibentuk. Bukan hanya kecerdasan, tetapi seluruh kecakapan psikis.

Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya

Selain itu, anak dari keluarga kurang mampu yang masuk PAUD bahkan memiliki peningkatan capaian perkembangan kognitif, bahasa, dan emosional yang lebih tinggi dari anak dari keluarga mampu yang pernah berpartisipasi di PAUD.

Stimulasi tepat meski belajar dari rumah

Di masa pandemi, tak sedikit orangtua yang menangguhkan anak masuk PAUD karena dinilai tidak efektif.

"Selama pandemi COVID-19 ini memang ada kecenderungan orang tua menunda anaknya untuk masuk PAUD," ungkap Hasbi.

Padahal, kata dia, di masa pandemi PAUD tetap dapat dilakukan di rumah, dengan panduan kurikulum tepat, dampingan dari guru serta dukungan dari pemerintah.

Baca juga: Tanamkan Budi Pekerti, Bacakan 5 Dongeng Tradisional ini Sejak Dini

Pada saat anak berusia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, yang mana jutaan koneksi saraf terbentuk. Sehingga stimulasi yang tepat sasaran sangat diperlukan.

Setelah melewati periode emas tersebut, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.

Anak yang ikut PAUD, lanjut Hasbi, juga akan memperoleh pendidikan karakter yang lebih awal dan lebih baik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+