Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dies Natalis Ke-36, UT Kian Ditantang Jadi Inovator Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 07/09/2020, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Kebudayaan Nadiem Makarim melihat, dalam 10 tahun terakhir Universitas Terbuka (UT) telah melakukan transformasi pesat dalam mengikuti perkembangan teknologi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

"UT telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring sepenuhnya mulai dari penerimaan mahasiswa baru proses pembelajaran hingga ujian," ungkap Mendikbud Nadiem melalui video conference pada peringatan dies natalis ke-36 UT pada Jumat (4/9/2020).

Mendikbud juga mengungkapkan telah memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat Indonesia dari kota hingga pelosok Tanah Air, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar yang belum terjangkau oleh kampus lain.

"Bahkan, UT juga memberikan layanan pendidikan kepada warga negara Indonesia di 42 negara, antara lain di Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Arab Saudi, dan lainnya," ujar Nadiem.

Nadiem juga menyebutkan, selama 36 tahun perjalanan, UT telah menghasilkan 1,7 juta lulusan.

"Luar biasa, suatu jumlah yang sulit ditandingi oleh perguruan tinggi mana pun di Indonesia. Untuk itu, saya sampaikan apresiasi dan penghargaan atas kinerja UT dalam memberikan layanan pendidikan tinggi berbiaya terjangkau bagi semua lapisan masyarakat," lanjut Mendikbud.

Baca juga: Nadiem Makarim Diminta Selaraskan Aturan PJJ dengan UU yang Ada

Menjadi pelopor dan referensi

Selain itu, Nadiem juga memberikan apresiasi kepada UT atas upayanya menjaga kualitas pendidikan tinggi melalui akreditasi perguruan tinggi maupun internasional, sehingga menjadi salah satu kiblat penjaminan mutu pendidikan jarak jauh di dunia.

Oleh karena itu, Mendikbud mendorong UT menjadi contoh dan juga dapat bersinergi dengan perguruan tinggi tradisional untuk mengakselerasi penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran.

"Rencana pembangunan Indonesia Cyber University Institute atau Universitas Terbuka Siber UTS harus segera direalisasikan," tegas Mendikbud.

Berbekal pengalaman UT melakukan PJJ, lanjut Nadiem, UT diharapkan dapat menjadi platform bagi PTN dan PTS lain menerapkan program PJJ.

"Saya berharap UT dapat mengimplementasikan Kampus Merdeka dalam mengejar pengalaman, memperkuat soft skill dan hard skill mahasiswa melalui kegiatan magang, membangun desa, program kemanusiaan, proyek mandiri, dan kegiatan lainnya," ujarnya.

Harapan yang sama disampaikan Prof Mohammad Nasir, Menristekdikti Kabinet Kerja, "Dengan usianya yang telah 36, mudah-mudahan UT ke depan menjadi universitas yang makin maju, berkembang, dan berkualitas untuk mendidik masyarakat Indonesia."

Prof Nasir juga mengungkapkan, pandemi Covid-19 justru menjadi kesempatan emas bagi UT untuk terus berkembang sebagai pelopor pembelajaran jarak jauh.

"(UT) inilah yang akan menjadi referensi bagi universitas-universitas lain. Universitas-universitas lain akan belajar atau mengikuti Universitas Terbuka," ujar Nasir.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UT Prof Ojat Darojat secara khusus mengungkapkan, hal ini sejalan dengan tema yang diangkat dalam dies natalis ke-36 UT, yakni "UT Terdepan dalam Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh".

"Tema ini sangat penting bagi kita untuk memberikan darah, semangat, motivasi bagi UT untuk menjadi yang terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh," papar Prof Ojat.

Baca juga: Ketua MPR Minta Kemendikbud dan Kemenkominfo Kerja Sama Pengadaan Gawai untuk PJJ

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau