Oleh: Fabianus Bayu | Elex Media Komputindo
KOMPAS.com - Indonesia adalah tanah yang beragam, tak hanya kebudayaan tapi juga keanekaragaman hayati.
Pasti kamu sudah kenal dengan satwa seperti gajah, harimau, badak dan orangutan, kan? Nah, bagaimana dengan sesilia, katak terbang, hiu tikus, kepiting vampir atau ikan raja laut?
Mungkin, banyak dari kamu belum pernah mendengarnya.
Hal ini umum kok, aku yang juga sehari-hari membuat konten tentang hal itu juga masih banyak belum tahunya.
Awalnya sih alasan membuat konten tentang flora-fauna hanya berlandaskan minat saja, karena menurutku organisme seperti satwa liar memang sangat menarik dengan adaptasinya masing-masing.
Namun semakin aku melakukan riset untuk keperluan referensi konten, semakin aku tahu bahwa mereka tak hanya keren, tapi juga penting keberadaannya di dunia ini.
Satwa liar tidak hanya keren karena memiliki fitur tubuh dan cara adaptasinya yang unik, tapi setiap satwa, layaknya organisme lain memiliki fungsi ekologis.
Baca juga: Why? Series, Komik Pendidikan dengan Penjualan Lebih dari 2 Juta Eksemplar
Fungsi ekologis adalah peran organisme dalam sebuah ekosistem. Misalnya, ada ajag (anjing hutan) yang berperan sebagai predator untuk mangsanya, seperti rusa dan babi hutan.
Ada juga penyu belimbing berperan sebagai pengontrol populasi ubur-ubur. Atau, ada juga rangkong gading (helmeted hornbill) yang berperan sebagai penyebar biji tumbuhan di hutan, sehingga tumbuhan di hutan tetap beragam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.