Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Ciptakan Garam Sehat Banyak Manfaat dari Bahan Ini

Kompas.com - 14/09/2020, 10:21 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu bumbu makanan yang penting ialah garam. Selain bahan ini diperlukan tubuh, tetapi mengonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Untuk itulah diperlukan inovasi produk garam yang sehat. Tapi, dari bahan apa agar menghasilkan garam sehat dan tidak membahayakan kesehatan?

Dosen IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prof. Nurjanah berinovasi.

Baca juga: Rektor IPB: Ini Bisnis Paling Menjanjikan di Masa Depan

Ternyata, Prof. Nurjanah menciptakan inovasi produk garam yang berasal dari bahan rumput laut. Alasannya, Indonesia kaya akan rumput laut.

Ide rumput laut

Menurutnya, ide ini berawal dari adanya masalah tentang hipertensi sebagai penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien dari berbagai kalangan masyarakat. Konsumsi garam berlebih dipandang sebagai faktor utama munculnya hipertensi.

Peningkatan kasus hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya akibat dari bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang lebih memilih makanan cepat saji.

Baca juga: Begini Kronologi Penyerangan Mapolres Tarakan oleh Puluhan Oknum Anggota TNI

Makanan cepat saji itu tinggi kadar lemak jenuh, garam, gula, dan rendah serat makanan serta mengandung bahan tambahan pangan berupa pengawet, pewarna, pemanis, perisa, pengental, perenyah, penyedap dan lain-lain.

Dikatakan, rumput laut ini sudah banyak diteliti dan dikembangkan sebagai penghasil polisakarida yang dimanfaatkan dalam berbagai industri baik pangan maupun non pangan.

Peran utama dari polisakarida tersebut adalah sebagai pengemulsi, penstabil, pengental dan pembentuk gel. Contoh polisakarida yang berasal dari rumput yakni karagenan, agar, alginat, furcelaran dan laminaran.

Baca juga: Kebingungan Rano Karno Terpecahkan, Lumpur Hasil Pengerukan 17 Sungai Dibuang ke Ancol

"Potensi garam umum maupun rumput laut Indonesia sangat luar biasa besar, karena wilayah Indonesia 70 persen terdiri dari laut. Ada 555 jenis rumput laut (makroalga) dan yang sudah dimanfaatkan tidak lebih 10 spesies," ujar Prof. Nurjanah seperti dikutip dari laman IPB, Jumat (11/9/2020).

Kelebihan bahan rumput laut

Adapun manfaat rumput laut ini bisa untuk mengatasi masalah kesehatan, yakni:

  • hipertensi
  • stunting
  • penyakit degeneratif
  • obesitas
  • meningkatkan imunitas tubuh

Tidak tidak kalah penting ialah terciptanya lapangan pekerjaan dari Sabang sampai Merauke yang memiliki pantai dengan berbagai jenis rumput laut yang belum dimanfaatkan sampai saat ini.

Baca juga: Aset Habis Dijual, Nunung dan Suami Kini Tinggal di Kos-kosan

"Terciptanya inovasi garam rumput laut ini karena adanya trend konsumen Indonesia yang beralih memilih healthy lifestyle kian meningkat sehingga menjadikan garam rumput laut ini alternatif untuk mengurangi konsumsi mineral Na," katanya.

Tentu bagi pasien hipertensi dengan memanfaatkan mineral lain yang terdapat dalam rumput laut yaitu Mg, Zn, Se, Fe, dan Cu yang dibutuhkan tubuh sebagai prekursor untuk antioksidan endogen (SOD, katalase, dan glutation) termasuk K dan lain sebagainya.

"Selain itu, garam rumput laut kaya akan senyawa aktif yang sudah diteliti memiliki sifat antioksidan," jelasnya.

Baca juga: Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau