Sementara narsumber lain Dr. Rachmat Hargono, dr., M.S., M.PH. menjelaskan bahwa stigma pandemi saat ini menjadi musuh terbesar untuk penanggulangan Covid-19.
Karena stigma bahwa pasien yang didiagnosis Covid-19 akan melalui prosedur yang rumit maka akan membuat masyarakat menjadi cenderung untuk menyembunyikan diri atau anggota keluarga jika ada yang mengalami gejala penyakit tersebut.
Sedangkan Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc. menyatakan bahwa solidaritas sosial dan kesadaran kolektif masyarakat sangat diperlukan.
Tentu untuk menanggulangi Covid-19 dan menyukseskan adaptasi kebiasaan baru di masyarakat. Hal tersebut dapat dimulai dari keluarga.
Baca juga: Info Disdik Jabar: 7 Hal Mengikis Kecemasan Saat Pandemi
"Ketika keluarga berhasil menyosialisasikan adaptasi kebiasaan baru pada anggotanya, maka ketika keluar semua anggota keluarga tersebut menjadi agen perubahan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar," jelas dosen Unair.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.