Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi Unair: Ini Dampak Stunting bagi Perkembangan Anak

Kompas.com - 26/09/2020, 20:18 WIB
Albertus Adit

Penulis

Stunting yang terjadi selama masa kehamilan dan selama usia dua tahun berhubungan dengan keterlambatan anak dalam memasuki usia sekolah.

Anak stunting sangat sensitif terhadap penyakit dan infeksi, sehingga sering tidak masuk sekolah dan tertinggal pelajaran.

Rendahnya performa akademik

Stunting berhubungan dengan rendahnya perkembangan kognitif anak, sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam menerima pelajaran dari segi kemapuan literasi.

Anak stunting dengan kerusakan performa belajar mengalami kesulitan menyelesaikan pendidikannya. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan individu dan potensi produktivitas nasional.

Baca juga: Agar Anak Pakai Masker Saat Keluar Rumah, Ini Tipsnya

Masalah perilaku

Kekurangan nutrisi mempengaruhi perilaku anak-anak SD. Ketika anak tidak sarapan, maka mempengaruhi perilaku dan performa akademis. Anak-anak yang kelaparan memiliki kesulitan dalam hal belajar.

"Untuk itulah penting bagi semua pihak terkait baik dokter, perawat, ahli gizi dan orang tua mencegah kejadian stunting agar tercipta generasi muda yang brilian, cerdas dan semangat sehingga mampu memajukan bangsa dan negara," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau