Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cikal Bakal SMK, Awalnya Bernama STM

Kompas.com - 11/10/2020, 10:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak SMK apakah sudah paham cikal bakal nama SMK? Apakah paham dengan STM? Sejarah dan perkembangannya seperti apa ya.

Akhir-akhir ini nama STM muncul di pemberitaan. Bagi yang masih muda dan belum paham apa itu STM, maka simak informasi ini dengan baik.

Ternyata, STM juga menjadi cikal bakal sekolah vokasi di Indonesia. Melansir akun Instagram Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi & Profesi, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Sabtu (10/10/2020), ini penjelasannya.

Baca juga: Lowongan Lulusan SMK Minggu Kedua Oktober 2020: Pramuniaga-Teknisi

STM (Sekolah Teknik Menengah)

Nama STM yang merupakan akronim dari Sekolah Teknik Menengah, belakangan sering muncul di berbagai media massa dan kanal media sosial.

Oleh sebagian masyarakat, STM sering dianggap sebagai singkatan dari Sekolah Teknik Mesin.

Anggapan ini muncul barangkali karena lulusannya banyak yang mengerti soal mesin, padahal dalam STM ada beberapa jurusan teknik lain selain teknik mesin.

STM juga merupakan cikal bakal dari pendidikan Vokasi di Indonesia. Karena sudah ada sejak era kolonial Belanda (sejak 1853) bersamaan dengan:

1. Sekolah Kewanitaan

2. Sekolah Pertanian

3. Sekolah Perdagangan pada masa itu

Ketika Jepang masuk ke Indonesia, seluruh sekolah yang didirikan pada masa kolonial Belanda mengalami perubahan.

Sejak inilah nama STM (Sekolah Teknik Menengah) digunakan, sebelumnya bernama Middelbare Techinise School.

Setelah kemerdekaan hingga masa orde baru, ada beberapa sekolah cikal bakal SMK yaitu:

1. SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas)

2. SMKK (Sekolah Menengah Keterampilan Keluarga)

3. SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas), dan lain-lain.

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

Wardiman Djojonegoro selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 1993-1998, mempunyai andil dalam perubahan nama-nama sekolah kejuruan, termasuk STM.

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/0/1997, namanya diseragamkan menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Baca juga: Orangtua dan Guru, Ini Cara Kenali dan Atasi Gangguan Mental Siswa

Jika kamu sekolah di SMK atau lulusan SMK dan ingin kuliah, maka bisa lanjut ke Politeknik. Atau jika ingin bekerja juga pasti bisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau