Pada tingkat selanjutnya, siswa baru memulai penelitan dan hasilnya dapat digunakan untuk mengikuti lomba.
‘’Jadi sebenarnya untuk lomba-lomba STEM, lomba karya ilmiah remaja, penelitian itu sebenarnya tinggal mengambil karya-karya anak yang mereka kerjakan selama 6 bulan ya,” kata Theja.
Maka dari itu, Theja mengatakan, sebenarnya pelajar yang mengikuti lomba penelitian sudah mempersiapkan dirinya sejak 1 SMA.
Baca juga: Guru, Siswa Ingin Jumlah Tugas Dikurangi Selama PJJ
“Mungkin jarang ya di sekolah lain (mata pelajaran Proyek Penelitian) sehingga anak-anak kami minta untuk mengamati lingkungan sekitar, mencari masalah lalu mencari solusinya,” tuturnya.
3. Peran penting guru
Untuk membuat murid menyukai suatu pelajaran, Theja mengucapkan bahwa ia merekrut guru dengan melihat kecintaannya kepada ilmu yang mereka ajar dan keinginan belajarnya.
“Bagi kami kan ilmu itu bisa dipelajari, tapi dari gurunya harus memiliki ciri-ciri itu. Kecintaan pada apa yang dipelajari dan kecintaan apa yang diajarkan sama keinginan kuat untuk belajar terus,” jelasnya.
Dengan begitu, guru mampu memberikan dampak rasa sukanya dalam pelajaran tertentu kepada murid-muridnya.
“Kalau gurunya mampu, mampu bercerita, mampu merangsang anak dengan apa yang dia suka, itu biasa anak ikut (suka),” jelas Theja.
Meski tujuan seorang guru adalah membuat anak-anak lebih hebat daripada dirinya, tetapi Theja menegaskan agar pengajar jangan berhenti untuk belajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.