Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Inspiratif Surya Sahetapy, Belajar Bangun Indonesia Inklusif hingga ke Amerika

Kompas.com - 26/10/2020, 16:39 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Panji Surya Sahetapy merupakan salah satu insan tuli yang mengembangkan dirinya hingga berkuliah di Amerika demi membangun Indonesia menuju inklusif.

Dalam konteks perjuangan Surya, ia ingin berkontribusi untuk membangun Indonesia yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Hal ini dipicu oleh pengalamannya saat bersekolah sejak TK hingga SMP.

Baca juga: Mengintip 4 Kampus Aktor Drama Korea dengan Bayaran Paling Mahal

Pada awalnya, pemuda berusia 26 tahun ini masuk jenjang TK dan SD di sekolah khusus bagi penyandang disabilitas pendengaran.

“Aku masuklah sekolah tuli SD itu dan ada beberapa guru yang mengatakan tidak ada mata pelajaran bahasa Inggris sehingga aku keluar dari sana dan tetap berusaha sampai SMP, masuklah aku ke sekolah umum,” cerita Surya menggunakan bahasa isyarat pada Sabtu (24/10/2020).

Melalui web seminar bertajuk “Disabilitas Muda untuk Indonesia Inklusi”, Surya mengatakan bahwa ia ingin belajar bahasa Inggris karena sejak kecil ia kerap mendapati tamu yang datang ke rumahnya dengan bahasa asing tersebut, tetapi ia tidak mengerti.

Namun, ketika Surya masuk ke SMP umum, ia merasa ada banyak hambatan, tidak seperti sekolah khusus penyandang disabilitas pendengaran.

“Kemudian aku sempat ikut home schooling (sekolah di rumah) dan terlibat dengan komunitas tuli banyak sekali. Ternyata banyak sekali kesempatan pendidikan yang aku lihat sangat berbeda antara teman tuli dan teman dengar,” lanjutnya.

Dari bertemu dengan teman-teman tuli lainnya, Surya pun ingin tahu bagaimana rupanya pendidikan yang layak dan baik bagi penyandang disabilitas di negara-negara lain.

“Aku mau kuliah di luar negeri,” imbuh putra dari Dewi Yull dan Ray Sahetapy ini.

Belajar ke Amerika untuk Indonesia

Namun, Surya menyadari bahwa ia tidak bisa berbahasa Inggris.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Edu
Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Edu
Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Edu
Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Edu
Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Edu
Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Edu
Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Edu
Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Edu
PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

Edu
Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Edu
Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Edu
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Edu
Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Edu
Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Edu
Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau