Belum lagi, pemuda dapat menjadi agen penular bagi kelompok pada golongan usia yang rentan dan punya penyakit kronis sehingga posibilitas kematiannya lebih tinggi.
Dalam jangka waktu 7 bulan sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan oleh pemerintah Indonesia, Daeng memaparkan data bahwa masih ada 17 persen masyarakat yang belum percaya adanya virus Covid-19.
“Mudah-mudahan 17 persen yang tersisa ini yang belum percaya dan yang belum percaya ini kebanyakan pemuda, dengan langkah strategis ini, merubah kondisi,” harapnya.
Baca juga: Pelajar DKI Bangkit Lawan Covid-19, Wujud Semangat Sumpah Pemuda
Ia pun menargetkan agar kampanye #PesanPemuda dapat memengaruhi 10 juta pemuda di Indonesia dalam jangka waktu 3 bulan.
Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia Adhiatma Gunawan turut menjelaskan isi dari kampanye edukasi yang menarik dan mudah diingat dengan nama #BaikBersama.
“Untuk memudahkan dalam sama-sama kita untuk memiliki pesan yang sama melawan Covid-19, hashtag yang lain adalah #BaikBersama, bahwa baik itu ada singkatannya,” tuturnya.
Dokter yang akrab disapa Adhi ini mengatakan bahwa sebagai pemuda dan warga negara yang baik, harus juga melakukan hal-hal baik.
Dalam tagar Baik Bersama, berikut ini merupakan penjelasan dari singkatan kata “Baik”.
Sebagai alternatif melakukan konsultasi, Adhi menawarkan jasa dari Good Doctor yang membuka telekonsultasi antara dokter dan pasien yang terbuka selama 24 jam seminggu.
Pada akhirnya, Adhi juga setuju bahwa pemuda-pemuda Indonesia harus jadi penggerak dan memerankan peran aktif untuk menerapkan #BaikBersama.
“Pergi berkuda mencari bingkisan kurma, ingat pesan pemuda, ayo kita sehat bersama,” tutupnya dengan pantun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.