Meski waktu kerja cenderung menjadi lebih fleksibel saat magang di rumah, tetapi coba untuk kurangi menghabiskan waktu untuk bersantai agar tetap produktif.
Mahasiswa dapat mencoba menerapkan teknik manajemen waktu bernama metode Pomodoro untuk membagi waktu bekerja dengan istirahat sehingga kesehatan mental dapat tetap terjaga dan tetap produktif dalam bekerja.
“Dan usahakan tetap bangun di jam yang sama saat harus ke kantor,” imbuh Ditjen Dikti.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Tips Mengatur Dompet Digital Agar Tidak Boros
Ubahlah pengalaman bekerja di rumah menjadi kesempatan untuk terus belajar dan mempersiapkan diri.
Salah satu cara untuk memaksimalkan kesempatan belajar saat magang adalah mengambil inisiatif terlebih dahulu.
“Insan Dikti bisa menawarkan diri untuk membantu pekerjaan yang ada dan aktif dalam diskusi bersama tim,” ungkap Ditjen Dikti.
Jika memungkinkan, mahasiswa dapat mengkondisikan rumah saat magang seperti kantor.
“Dengan lingkungan seolah-olah di kantor, Insan Dikti dapat merasakan nuansa kerja yang sesungguhnya,” tulis Ditjen Dikti.
Mahasiswa juga bisa menaruh tanaman di dalam ruangan seperti di atas meja kerja untuk mencerahkan dekorasi ruang dan menjaga kesehatan mental.
Melansir Kompas.com, studi terbaru di Jepang menunjukkan bahwa kesehatan mental seseorang dapat meningkat saat memelihara tanaman.
Untuk mengevaluasi hasil pekerjaan diri sendiri, menulis laporan menjadi cara paling efektif menurut Ditjen Dikti.
“Dengan begitu, Insan Dikti tahu pekerjaan apa saja yang sudah dilakukan,” pungkasnya.
Walaupun harus menghadapi perubahan dalam melakukan kerja magang, tetapi mahasiswa bisa mendapati beberapa keuntungan selama bekerja dari rumah.
Mahasiswa bisa memiliki jam kerja yang fleksibel, melakukan aktivitas lainnya, dan memiliki waktu lebih untuk keluarga.
Maka dari itu, Ditjen Dikti menghimbau kepada mahasiswa untuk menggunakan kesempatan magang sebagai sarana belajar di masa pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.