Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Girls4Tech, Dukung Perempuan Muda Indonesia Berkarier di Bidang STEM

Kompas.com - 04/11/2020, 18:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan dan semakin pentingnya teknologi membuat keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) semakin dibutuhkan.

Keterampilan dan pengetahuan ini sangat penting untuk mendukung Industri 4.0 di Indonesia, seperti yang diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Johnny G. Plate, diperkirakan pada tahun 2030 Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dan perlu terus memberikan peluang untuk mengembangkan inovasi teknologi, mengatasi cybersecurity, dan berbagai peluang kerja lainnya di era digital.

Walaupun bidang-bidang tersebut semakin penting untuk pertumbuhan ekonomi maju, namun jumlah perempuan yang bekerja di bidang riset kurang dari sepertiga secara global.

Baca juga: 5 Kampus Jurusan Ilmu Komputer Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2021

Di Asia Timur dan Pasifik misalnya, persentase peneliti wanita turun menjadi hanya 23,9 persen, bahkan lebih rendah lagi di Asia Selatan dan Barat, yaitu sebesar 18,5 persen.

Ada ketimpangan gender yang besar dalam industri STEM, di mana hanya 30 persen angkatan kerja di sektor STEM adalah perempuan (BPS, 2017).

Tingkatkan peran perempuan di industri STEM

Sebuah studi yang dilakukan oleh UNESCO dan Korean Women's Development Institute bahkan mengungkapkan bagaimana mahasiswa perempuan di perguruan tinggi memiliki permintaan yang besar untuk mempelajari STEM.

Hal itu terlihat dari banyaknya jurusan seperti biologi, kimia, farmasi, kedokteran dan kedokteran yang didominasi oleh mahasiswi.

Sayangnya, minat yang tinggi terhadap STEM di dunia akademis ini tidak berdampak pada dunia kerja, karena perempuan yang aktif bekerja di bidang STEM masih sangat jarang.

Baca juga: 4 Kampus Terbaik Indonesia Bidang Ilmu Kesehatan Versi THE WUR 2021

Karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan dan keterampilan anak perempuan di bidang STEM.

Investasi pada peningkatan keterampilan wanita untuk berkarier di bidang STEM diyakini akan menjadi langkah awal penting dalam memastikan Indonesia memiliki tenaga kerja kelas dunia yang akan mendorong sebuah ekonomi digital yang inklusif.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Mastercard, YCAB Foundation, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat komitmen untuk mendukung pendidikan STEM perempuan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia melalui program Girls4Tech.

Tujuan dari program ini adalah untuk menginspirasi gadis-gadis Indonesia berusia 10-15 tahun untuk berkarier di bidang STEM.

Program ini memungkinkan anak perempuan belajar online dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Pelatihan online yang diawasi oleh para guru sebagai mentor ini akan berlangsung selama 3 tahun ke depan untuk menjangkau setidaknya 60.000 anak perempuan di Indonesia.

Baca juga: Ingin Anak Gemar Matematika? Kenalkan Konsep, Tak Sekadar Rumus

Country Manager of PT Mastercard Indonesia Navin Jain mengatakan, saat Indonesia bersiap untuk masa depan yang mengutamakan digital, sangat penting untuk mengatasi tantangan kesenjangan keterampilan pada tenaga kerja di tanah air.

"Program-program seperti Girls4Tech dan Mastercard Academy 2.0 akan menjadi sangat penting dalam menciptakan generasi pemimpin wanita selanjutnya yang akan meningkatkan kemampuan STEM di negara ini," paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau