Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Strategi Atasi Tantangan PJJ Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 05/11/2020, 11:14 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Bagian terakhir dari sistem ASIK adalah Komunikatif. Pasalnya dalam masa PJJ, guru, orangtua, maupun peserta didik memerlukan kolaborasi dengan menjaga komunikasi.

Diana pun meringkas komunikatif dengan singkatan 5M yang terdiri dari memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun berlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan hubungan.

Dalam pendekatannya dengan orangtua, guru-guru di SLBS Putra Hanjuang pun mencoba untuk membangun komunikasi untuk mencari solusi menang-menang atau win win solution.

Baca juga: Kisah Ibu Guru Ranti, Tak Surut Langkah Dampingi Siswa ABK Riau

Setelah disetujui kedua belah pihak, guru pun mencoba untuk membuat jadwal bersama orangtua dalam rangka melakukan kunjungan ke rumah PDBK atau home visit.

Masalahnya, beberapa peserta didik di SLBS Putra Hanjuang tidak memiliki akses internet maupun gawai. Maka dari itu, guru-guru di sana berusaha untuk memberikan pengajaran secara luring.

Namun bila orangtua memiliki kuota dan gawai, Diana mempersilakan untuk menghubungi sekolah lewat grup WhatsApp.

Pendekatan ini dibutuhkan agar anak tidak hanya dibiarkan diam di rumah saja.

“Orangtua sudah, gapapa ikutin aja gimana anak diam aja di rumah gitu, malah seperti itu. Saya pribadi ya, jangan sampai anak itu hanya diam saja di rumah gitu, apalagi anak-anak berkebutuhan khusus. Saya sendiri terasa ya, di sebuah perdesaan yang anaknya itu yang yaudahlah tiduran aja, enggak tahu mau ngapain,” ungkap Diana.

Akan tetapi ketika guru bergerak dan melakukan koordinasi dengan orangtua, anak akan bisa belajar dan beraktivitas kembali.

Pihak sekolah pun menyediakan modul untuk orangtua dan PDBK yang sudah ada instruksi di dalamnya serta membuat jadwal kunjungan ke rumah yang berkesinambungan.

“Jadi jangan sampai komunikasi ini karena perlu sekali di saat PJJ ini. Kalau misalkan tidak ada komunikasi, ya pembelajaran menjadi terganggu,” jelas Diana.

Diana menyadari bahwa dalam masa pandemi ini, tidak mudah bagi Bapak dan Ibu guru untuk menghadapinya. 

Oleh karena itu, ia pun memberikan semangat kepada guru-guru di Tanah Air. 

"Jadi intinya adalah kepada Bapak dan Ibu semua yang ada di Tanah Air Indonesia, terus semangat bagaimanapun keadaan kita. Saya berdoa mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir. Tetap semangat terus bagaimana keadaannya," pungkas Diana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau