Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HighScope Model United Nation 2020, Sarana Asah Kemampuan Berdiplomasi

Kompas.com - 12/11/2020, 11:18 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di tengah pandemi Covid-19, HighScope Model United Nations (HSMUN) 2020 tetap hadir untuk menjadi sarana untuk siswa-siswa SMA mengasah kemampuan untuk melakukan negosiasi.

Melalui HSMUN, siswa dapat berperan sebagai diplomat dari berbagai macam negara dan melakukan konferensi seperti yang dilaksanakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Deputy Secretary General HSMUN 2020 Jiddan Walta menyampaikan, diplomasi seringkali dikaitkan dengan kunjungan suatu negara ke negara lain maupun menjalin hubungan bilateral atau diplomatis.

Baca juga: Dari Diplomat hingga Enterpreneur, Ini Prospek Karier Mahasiswa HI

Namun, siswa juga bisa belajar cara untuk bernegosiasi dengan mempelajari diplomasi.

“Sebenarnya diplomasi sendiri itu pada dasarnya bentuk negosiasi untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan yang lebih besar dan ini kaitannya sangat penting karena di tengah pandemi ini pasti setiap negara, setiap orang, setiap keluarga pasti punya masalahnya sendiri karena kan semua orang dipersulit dengan keadaan ini,” jelas Jiddan pada Rabu (11/11/2020) lewat aplikasi Zoom.

Dalam konferensi pers HSMUN 2020, Jiddan menambahkan bahwa butuh banyak negosiasi, saling kompromi serta membangun hubungan kerja sama supaya bisa mengatasi masalah-masalah di tengah pandemi Covid-19.

Jiddan menilai, belajar kemampuan diplomasi menjadi hal yang penting untuk siswa maupun orang yang lebih tua agar hidup menjadi lebih baik ke depannya.

Atasi konflik dengan kemampuan diplomasi

Selaras dengan Jiddan, Secretary General HSMUN 2020 Alduri Asfirka menuturkan, mengasah seni diplomasi menjadi penting untuk menghadapi konflik-konflik yang terjadi di dunia.

Pasalnya, Alduri melihat bahwa konflik menjadi sebab untuk banyak sekali perpecahan. Akan tetapi baginya, masyarakat seharusnya melihat konflik sebagai motivasi.

“Namun, menurut saya dan tim HSMUN itu seharusnya kita melihat konflik ini sebagai motivasi, di mana kita harus gagas untuk mencari solusi dan membuat adanya persatuan karena sudah terlalu lama di dunia ini kita juga melihat, kita tidak bisa lari dari suatu konflik,” imbuhnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau