Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/12/2020, 12:37 WIB
|

Namun sebaliknya dia begitu terbuka dengan teman sebayanya. Maka orangtua agar dapat dekat harus bisa memposisikan sebagaimana teman dekat anak yang sebaya.

Meskipun berbeda usia, sepanjang kita bisa menghadapinya dengan kondisi yang tepat, maka akan bisa akrab. Apalagi kita pernah menjadi anak muda. Banyak hal dapat kita lakukan untuk menempatkan diri sebagai teman.

3. Selalu pantau apa yang akan dilakukan

Menghadapi remaja tentu berbeda dengan menghadapi anak-anak yang masih kecil. Kita perlu memberikan kepercayaan kepada mereka namun tidak berarti melepaskan begitu saja, karena hal itu akan berisiko.

Langkahnya, kegiatan remaja harus terpantau lebih ketat. Caranya tentu harus lebih tersembunyi. Sebagai pemantauan preventif adalah dengan mengetahui jadwal kegiatannya di sekolah maupun di rumah sendiri.

Dengan mengetahui jadwal atau rencana mereka minimal sebagian keselamatannya dapat kita jamin. Misalnya setiap malam atau pagi kita dapat menanyakan apa rencana kegiatan hari esok atau hari itu.

4. Miliki alamat dan nomor kontak teman/guru

Memiliki alamat, kontak, nomor telepon teman-teman akrabnya sangat dapat membantu kita saat keadaan darurat. Ketika anak-anak kita belum pulang pada saat yang ditentukan atau jadwal kebiasaannya tentu akan membuat hati kita tak tenang. Apalagi ponselnya tidak bisa dihubungi.

Saat-saat seperti ini merupakan saat yang tergolong darurat. Menanyakan kepada teman menjadi sangat penting. Untuk memastikan di mana anak kita.

Ketika informasi keberadaannya sudah kita ketahui tentu akan memunculkan rasa tenang. Misal, anak kita berada di rumah teman sebangkunya, atau masih di sekolahnya karena ada tambahan pelajaran atau tugas lainnya.

5. Melihat kamar dan barang-barang anak

Melihat dokumen, mengecek kamar atau barang-barang miliknya menjadi penting kita lakukan. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang di luar perkiraan. Apalagi di era sekarang anak-anak lebih banyak melakukan komunikasi ke luar dengan mudah.

Buku harian, ponsel, barang-barang pribadi memang bersifat privasi. Namun sekali waktu kita boleh mengontrolnya. Hanya saja kita tidak bisa sembarangan merazia atau mengecek semaunya. Kita tetap harus mampu menjaga privasi anak-anak kita.

Baca juga: Punya Anak Usia Dini? Simak Cara Mengelola Emosi bagi Orangtua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+