Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Ini 6 Tips Jadi Teman Akrab Anak Remaja

Kompas.com - 14/12/2020, 12:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ketika memasuki usia remaja, anak tidak mau disamakan dengan anak kecil. Di usia remaja, anak cenderung memilih untuk bebas dan belajar dari dunia luar.

Hanya saja, dunia luar atau lingkungan tidak bisa disamakan satu sama lain. Karena itu, anak remaja masih harus diawasi oleh orang tua. Tentu agar tidak terjerumus pada kehidupan negatif.

Oleh karenanya, orang tua juga harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak remaja. Jika orang tua dan anak remaja bisa dekat atau akrab, maka pembelajaran anak bisa berjalan dengan baik.

Merangkum laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut ini 6 tips yang dapat dilakukan orang tua agar bisa akrab dengan anak remaja.

Baca juga: Ini Tips Penggunaan Gawai pada Anak Selama BDR

1. Awasi anak secara melekat

Mengawasi anak-anak adalah tugas orang tua. Pengawasan anak bukan dilaksanakan saat mereka masih kecil saja. Justru saat anak-anak menginjak usia remaja semakin berat tugas orang tua dalam mengawasi.

Mereka mudah sekali terpengaruh oleh banyak hal, utamanya yang negatif. Keinginan untuk mencoba pada usia tersebut sangat tinggi membuat mereka memiliki kebiasaan memberontak.

Untuk mengantisipasi hal negatif ini dibutuhkan pengawasan yang melekat dari orangtua. Namun dalam batas kewajaran dan tidak boleh dilakukan dengan terang-terangan.

Orangtua harus memiliki strategi khusus agar mereka tidak merasa tengah diawasi setiap saat. Sebab jika mereka tahu maka akan terjadi hal yang tak kita inginkan. Setidaknya anak-anak akan protes.

2. Ajaklah selalu berkomunikasi

Remaja sangat membutuhkan teman. Banyak hal mereka lakukan bersama teman yang dianggapnya paling dekat. Saling sharing, curhat, bergurau, dan lainnya.

Bahkan keakraban mereka terhadap kawan seringkali melebihi dengan keluarga sendiri. Sepanjang ini remaja justru memiliki kecenderungan tertutup terhadap orangtua maupun kepada keluarga.

Namun sebaliknya dia begitu terbuka dengan teman sebayanya. Maka orangtua agar dapat dekat harus bisa memposisikan sebagaimana teman dekat anak yang sebaya.

Meskipun berbeda usia, sepanjang kita bisa menghadapinya dengan kondisi yang tepat, maka akan bisa akrab. Apalagi kita pernah menjadi anak muda. Banyak hal dapat kita lakukan untuk menempatkan diri sebagai teman.

3. Selalu pantau apa yang akan dilakukan

Menghadapi remaja tentu berbeda dengan menghadapi anak-anak yang masih kecil. Kita perlu memberikan kepercayaan kepada mereka namun tidak berarti melepaskan begitu saja, karena hal itu akan berisiko.

Langkahnya, kegiatan remaja harus terpantau lebih ketat. Caranya tentu harus lebih tersembunyi. Sebagai pemantauan preventif adalah dengan mengetahui jadwal kegiatannya di sekolah maupun di rumah sendiri.

Dengan mengetahui jadwal atau rencana mereka minimal sebagian keselamatannya dapat kita jamin. Misalnya setiap malam atau pagi kita dapat menanyakan apa rencana kegiatan hari esok atau hari itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau