Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

8 Langkah Mengamankan Belajar Tatap Muka 2021

Kompas.com - 29/12/2020, 11:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Wasit Wicasono | Kepala SMP Kabupaten Tebo, Jambi

KOMPAS.com - Pemerintah sudah membuka izin penyelenggaraan pembelajaran tatap muka pada tahun 2021. Publik masih banyak khawatir tentang aman dan tidak aman melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi.

Selain wajib mengikuti protokol kesehatan dalam pembelajaran, sekolah juga harus melakukan pembatasan jumlah siswa yang belajar di kelas. Caranya bisa dengan sistem shift, atau sistem ganjil genap, atau bergantian perminggu belajar di sekolah.

Pembatasan jumlah siswa tentu berdampak juga pada pengurangan jumlah alokasi waktu belajar dan ketuntasan belajar. Lalu bagaimana alternatif solusinya?

Belajar dari pengalaman

Ketika layanan tatap muka tidak dapat terpenuhi maka layanan pembelajaran jarak jauh secara daring atau luring bisa menjadi solusi. Masa pandemi sudah mencetak gaya belajar baru bagi sebagian besar siswa.

Sekolah bisa melanjutkan dan mengembangkan pemanfaatan aplikasi untuk mendukung pembelajaran. Seperti beberapa aplikasi yang sudah banyak digunakan oleh guru dan siswa berikut ini.

Baca juga: Survei KPAI: 78 Persen Siswa Setuju Sekolah Tatap Muka Januari 2021

1. Aplikasi Pembelajaran Daring: Beberapa aplikasi ini bisa dimanfaatkan guru untuk mengunggah dan mengunduh materi pembelajaran, memberi penugasan, serta memberi umpan balik pada hasil karya siswa.

Aplikasi yang dapat dimanfaatkan diantaranya Rumah Belajar, Google Classroom, Microsoft Education, Facebook groups, WhatsApp Groups, atau Telegram Grup.

2. Aplikasi Pertemuan Daring: Untuk memfasilitasi pertemuan tatap muka daring, guru bisa memanfaatkan aplikasi Zoom, Jitsi, YouTube Streaming, atau WhatsApp.

Aplikasi pertemuan ini memang memerlukan akses internet yang baik. Guru dan siswa bisa mengatur jadwal pemanfaatannya agar bisa tetap rutin melakukan pembelajaran.

Libatkan orang tua agar mereka bisa membantu mendampingi anak atau membantu menyediakan kebutuhan anak saat belajar dari rumah.

3. Aplikasi Penilaian Daring: Agar guru bisa melakukan penilaian secara daring, mmanfaatkan aplikasi seperti Quizizz, Google Form, atau manfaatkan asesmen kompetensi siswa Indonesia (AKSI) yang bisa diakses melalui laman Puspendik Kemendikbud.

Sumber-sumber pembelajaran daring juga perlu disediakan guru agar bisa dimanfaatkan oleh siswa. Mereka perlu dilatih agar bisa mandiri memanfaatkan beragam sumber belajar untuk memecahkan masalah sampai berkreasi dalam pembelajaran.

Sekolah perlu melakukan inovasi pembelajaran yang bisa menjangkau semua siswa untuk belajar, baik pembelajaran tatap muka, daring, maupun luring.

Mengamankan pembelajaran tatap muka

Untuk sekolah yang berencana membuat pembelajaran tatap muka, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan warga sekolah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau