Selain empat hal itu, ada cara ampuh yang bisa dilakukan, yaitu memberikan tablet penambah darah.
"Solusi ini merupakan salah satu upaya yang optimal untuk mengurangi penderita anemia, khususnya pada remaja," ungkap dia.
Dia mengaku, pemerintah dalam mengurangi jumlah penderita anemia bisa dengan mengubah perilaku remaja.
Baca juga: IPB Buka 4.250 Kuota Mahasiswa dari Berbagai Program Seleksi
Salah satunya membuat program tablet tambah darah untuk siswa.
Hal itu dilakukan, jika pemerintah tidak menggunakan program suplementasi zat gizi.
"Inovasi (program tablet tambah darah) perlu dikembangkan dengan pelibatan dari siswa itu sendiri," sebut dia.
Di beberapa kabupaten, sebut dia, inovasi dilakukan dengan membuat Satuan Tugas (Satgas) dari siswa.
Misalkan, ada Satgas "Geulis Squad" di Kabupaten Cimahi dan satgas "Si Jari Merah" di Banyuwangi.
Inovasi lain yang bisa dilakukan adalah fortifikasi pangan. Kini, sedang dikembangkan fortifikasi terigu dan beras.
"Harapannya dengan fortisikasi, kebutuhan gizi terutama zat besi bisa terpenuhi dalam bahan makanan pokok," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.