Itu artinya, harus membayar biaya pendaftaran sekolah dan lainnya dalam jangka waktu pendek.
Memang membeli saham dalam memenuhi tujuan finansial jangka pendek bisa dilakukan, tapi itu berisiko.
Karena transaksi di bursa, sambung dia, biasanya tidak jauh berbeda dengan transaksi di pasar. Itu karena hukum ekonomi berlaku dalam perdagangan.
Ketika suatu saham diborong banyak investor, maka harganya akan meningkat, begitu pula sebaliknya.
Dia memperkirakan, fluktuasi saham dalam waktu satu atau dua tahun ke depan memang sangat tinggi.
Bisa saja, karena sentimen buruk yang muncul dalam jangka pendek, sehingga mempengaruhi return yang akan diperoleh.
Baca juga: Nadiem Makarim: Tidak Ada UN 2021, Lulus Gunakan Nilai Rapor
"Alangkah baiknya untuk memilih instrumen rendah risiko. Sebut saja seperti deposito, surat berharga negara, atau reksa dana pasar uang," ungkapnya.
Terjun di investasi saham memiliki risiko tinggi dan tidak bisa dilakukan dengan cara asal-asalan.
Dia mengibaratkan, membeli saham sama dengan membeli perusahaan. Walaupun tidak memiliki porsi banyak, tapi sudah membeli bisnis dari perusahaan tersebut.
Oleh karena, bila mau masuk ke investasi saham, maka harus memahami analisis fundamental yang baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.