Apabila memiliki dana berlebih, baru bisa menganggarkan dana itu sebesar 10 persen dari penghasilan per bulan untuk membeli saham.
"Beli saham dengan metode cost averaging secara rutin per bulan," sebut dia.
Bila memiliki anak yang masih kelas 3 SD, tidak ada salahnya membeli saham untuk modal biaya pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau S1.
Hal itu, kata dia, karena investasi yang dilakukan memiliki target jangka panjang.
Baca juga: Mendikbud: 4 Penentu Siswa Naik Kelas pada 2021
Anggap saja, pada 22 Januari 2010 saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dibanderol di harga Rp 4.825 per saham.
Nah, pada tanggal 29 Januari 2021 harganya sudah mencapai Rp 33.800 per saham.
"Mereka yang membelinya 11 tahun yang lalu tentu mendapat keuntungan sebesar 600 persen," sebut dia.
Selama saham yang dibeli adalah saham perusahaan dengan profitabilitas tinggi, keuangan sehat, dan prospek bisnis yang menjanjikan, maka harga saham perusahaan itu akan terus tumbuh.
Meski mengalami volatilitas dalam jangka waktu pendek.
Anggap saja punya anak yang akan masuk SD, SMP, SMA atau mendaftar kuliah dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.