KOMPAS.com - Semua orang banyak mengalami cobaan akibat pandemi Covid-19, khususnya bagi anak yang mengalami berkesulitan belajar.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, sistem belajar siswa menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang jauh dari kontrol guru.
Biasanya, anak berkesulitan belajar (ABB) mengalami hambatan perkembangan dan belajar yang unik dalam beberapa bidang akademik.
Baca juga: 7 Kampus yang Cocok Buat Anak Game
Untuk itu, orangtua harus memahami anaknya bila memang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
Merangkum laman Ditjen Dikti, Rabu (10/2/2021) menyebutkan ada tiga kriteria anak berkesulitan belajar, yakni membaca (Disleksia), menulis (Disgrafia), dan berhitung (Diskalkulia).
Untuk mengenal lebih jauh tiga kriteria anak berkesulitan belajar, mari simak penjelasannya seperti di bawah ini.
1. Disleksia
Biasanya anak yang mengalami disleksia, mereka akan kesulitan menangkap dan mengolah bunyi serta simbol bahasa (literasi).
2. Disgrafia
Bagi anak-anak yang mengalami disgrafia, mereka akan kesulitan mengelola dan mengekspresikan simbol-simbol bahasa secara tertulis.
3. Diskalkulia
Kriteria anak diskalkulia, biasanya mereka kesulitan mengolah dan menangkap simbol-simbol angka ke dalam operasi hitung sederhana.
Baca juga: 5 Cara Ampuh Investasi Saham untuk Pendidikan Anak
Biasanya anak berkesulitan belajar dalam kesehariannya tidak menampilkan kekhususan perilaku.
Mereka adalah siswa yang hambatannya sangat tersamarkan dengan siswa lain di sekolah.
Karena, mereka terkendala dalam beberapa bidang akademik dasar, yang berkenaan dengan hasil belajarnya.