KOMPAS.com - Saat berbelanja buah-buahan, kadang menemukan buah yang diluar terlihat bagus. Tapi setelah dimakan, rasanya kurang memuaskan.
Misalnya saja saat membeli jeruk, kondisi kulit jeruk yang bagus belum tentu menentukan jeruknya manis. Bisa saja asam atau bahkan tak berasa.
Mendeteksi kualitas hasil tani ini menjadi masalah di dunia pertanian. Di dunia pertanian, mendeteksi kualitas hasil pertanian tanpa merusaknya atau membukanya sering disebut dengan evaluasi mutu secara non destruktif.
Salah satu produk pertanian yang produksinya cukup besar adalah jeruk siam. Problematika yang dihadapi petani jeruk siam ini mendorong Tim Riset Institusi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melakukan penelitian berjudul 'Estimasi Karakteristik Kimia Jeruk Secara Non-Destruktif Menggunakan Sensor Near Infrared ASs7263 Dan Neural Networks Ensemble'.
Penelitian ini diketuai oleh Susanto Budi Sulistyo beranggotakan Dr. Siswantoro, Ir. Agus Margiwiyatno, Ir. Masrukhi, Dr. Asna Mustofa, Arief Sudarmaji, Rifah Ediati, Riana Listanti, Hety Handayani Hidayat. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel buah jeruk dari Desa Karangcengis Purbalingga.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 6 Etika Kirim Tugas via Email ke Dosen
Ketua tim penelitian Susanto Budi Sulistyo menerangkan, penelitian terkait evaluasi mutu buah jeruk secara non destruktif cukup banyak dilakukan.
Penelitian sebelumnya menggunakan alat near-infrared (NIR) spectrometer yang dijual komersil di pasaran dengan harga yang sangat mahal berkisar US$ 8.000-10.000 per unit.
Hal ini menjadi permasalahan dan tantangan sendiri untuk mengevaluasi mutu buah jeruk secara non-destruktif menggunakan alat portable spectrometer yang terdiri atas pemancar dan penerima spektrum cahaya infra merah.
"Penelitian ini menggunakan sensor NIR AS7263 (https://ams.com/as7263) yang mempunyai enam channel penangkap reflektansi spektrum inframerah dengan harga yang lebih terjangkau (US$ 40)," jelas Susanto Budi Sulistyo seperti dikutip laman resmi unsoed.ac.id, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Mahasiswa MIPA UNY: Kurma Jadi Bahan Minuman Berenergi yang Aman
Budi memaparkan, neural networks ensemble (NNE) dan genetic algorithm (GA) juga diaplikasikan untuk memprediksi mutu kimia buah jeruk dengan menggunakan nilai keluaran dari enam channel sensor AS7263. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.