Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi Limbah Minyak Kelapa Jadi Sabun Herbal ala Mahasiswa UNY

Kompas.com - 04/03/2021, 07:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

  • Hasil sampingan permurnian minyak kelapa
  • Patikan kebo
  • NaOH
  • Essential oil
  • Minyak kelapa sawit
  • Minyak zaitun
  • Aquades
  • Ethanol 96 persen

Sedangkan alat yang dipakai adalah ember besar, baskom, spatula karet, pengaduk, gelas ukur 1000 ml, gelas ukur 250 ml, gelas ukur 100 ml, gelas ukur kaca 10 ml, pipet tetes, cetakan sabun, gunting, cutter, botol, toples, timbangan digital serta hand blender stainless steel.

Baca juga: Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Pendeteksi Stres dari Urine

Proses pembuatan sabun herbal

Proses pembuatannya terdiri dua tahap yaitu tahap produksi ekstrak daun patikan kebo dan tahap pembuatan sabun herbal. Proses pembuatan ekstrak Euphorbia Hirta terdiri dari dua kilogram serbuk daun patikan kebo dimaserasi menggunakan 500 ml etanol 96 persen selama dua hari. "Bahan ini harus ditutup dan dibiarkan terlindung dari cahaya sambil diaduk berulang kali," ungkap Naufal.

Setelah dua hari, sari dan ampas diperas. Ampas dan pelarut dipisahkan dengan cara filtrasi dan dikumpulkan dalam satu wadah. Ekstrak Saponin kemudian dipekatkan menggunakan menggunakan rotary evaporator. Ulangi maserasi dengan pelarut Aseton 95 persen.

Tahap kedua yaitu pembuatan sabun antibakteri dimulai dengan membuat larutan NaOH dengan aquades secara perlahan dan biarkan bereaksi Mencampur hasil pemurnian minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, ekstrak Euphorbia Hirta, dan essential oil.

Baca juga: Bantu Petani Garam, Mahasiswa ITS Gagas Inovasi SHASA

Berhasil raih dana Dikti

Masukkan larutan NaOH ke dalam campuran minyak secara perlahan sembari diaduk hingga mengental. Tuangkan adonan sabun pada cetakan yang telah disiapkan, lalu tutup dengan kain.

"Tahap terakhir, tinggal didiamkan selama dua hingga tiga minggu sembari dilakukan pengecekan terhadap produk. Produk yang sudah jadi siap dikemas dan dipasarkan. Karya kami ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2020," pungkas Naufal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau