Kemudian keempat adalah manajemen sekolah berbasis data yang dilakukan melalui pendampingan pada sekolah. Kelima yakni pendampingan oleh perguruan tinggi.
Lalu dukungan terakhir, adalah sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah demi penyelenggaraan program SMK Pusat Keunggulan yang berkelanjutan.
Pada kesempatan itu, Mendikbud Nadiem Makarim menginginkan kolaborasi SMK dengan dunia kerja dapat semakin ditingkatkan.
Baca juga: Aplikasi Belajar Daring Ini Siapkan Bekal bagi Siswa Jalani UTBK
Peningkatan kolaborasi tersebut, kata dia, dapat diwujudkan melalui kemungkinan kerja sama beasiswa, ikatan dinas, donasi peralatan laboratorium, dan lain-lain.
“Kami harap SMK yang berpartisipasi bisa menjadi pelatih dan mentor yang mampu menunjukkan karya dan inovasi lulusan SMK sehingga diperebutkan oleh pelaku industri maupun dan universitas terbaik kita,” ucap Mendikbud.
Ia menyampaikan, SMK Pusat Keunggulan 2021 itu diprioritaskan untuk 895 SMK dengan tujuah sektor prioritas.
Adapun sektor prioritas yang dimaksud antara lain adalah ekonomi kreatif, permesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud mendorong perguruan tinggi yang sudah berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik, untuk membantu mempercepat akses SMK bermitra dalam dunia kerja.
Saat ini, terdapat lebih dari 100 perguruan tinggi yang menjadi calon pendamping SMK Pusat Keunggulan.
Beberapa di antaranya adalah Politeknik Negeri Bandung (Polban), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga: Simak, Cara Daftar Sekolah Gratis di SMK Negeri Jateng bagi Siswa Kurang Mampu
Lalu, Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Telkom, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Padang (UNP), Politeknik ATMI Solo dan Politeknik Negeri Batam.
Untuk menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan, Mendikbud Nadiem mengajak pemerintah daerah untuk turut memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan program.
“Kolaborasi dan koordinasi yang intens antara pemerintah pusat dan daerah mutlak untuk mendukung penyelenggaraan SMK Pusat Keunggulan yang berkesinambungan,” ujar Mendikbud.
Merespons Nadiem, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah untuk memberikan dukungan bagi program tersebut.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: 3 “Dosa” di Sekolah Pengaruhi Perkembangan Siswi
Mendagri mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran bidang pendidikan dalam APBD masing-masing daerah sebagai wujud dukungan bagi Program SMK Pusat Keunggulan.
“Kalau memerlukan dukungan dari pusat, silakan ajukan ke tingkat pusat, nanti kita bicarakan,” tegas Tito yang juga hadir dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedelapan tersebut.
Terkait hal tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintahan Kemendagri Suhajar Diantoro mengatakan, pihaknya akan mendukung program tersebut dengan menguatkan regulasi melalui Permendagri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
“Sebanyak 20 persen APBD akan digunakan untuk sektor pendidikan. Kita mendukung penuh SMK Pusat Keunggulan,” ujarnya.
Dukungan terhadao Program SMK Keungguan juga datang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kita berharap SMK Pusat Keunggulan menjadi jembatan atas target SDM unggul menuju satu abad kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tutur Ganjar.
Baca juga: Ini Terobosan Mendikbud Nadiem di Merdeka Belajar Episode 1-6