Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merdeka Belajar Episode 8, SMK Jadi Fokus Penguatan lewat Kolaborasi Banyak Pihak

Kompas.com - 18/03/2021, 14:19 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

SMK Pusat Keunggulan 2021, diprioritaskan untuk 895 SMK dengan tujuh sektor prioritas, di antaranya ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri,” ungkap Menteri Nadiem.

6 strategi pendukung

Dalam kesempatan sama, Dirjen Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan, program ini tidak hanya menekankan konteks keunggulan untuk sekolah saja namun juga bertujuan menciptakan SDM unggul yang mengakselerasi SMK lain untuk turut menjadi unggul.

Mendorong hal ini, Kemendikbud menyiapkan enam bentuk dukungan dalam menciptakan SMK unggul yang mampu menjadi agen perubahan, di antaranya

1. Penguatan SDM. Mendikbud menekankan kembali pentingnya penguatan kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif. “Ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja,” ujarnya.

2. Pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter. Hal ini dicapai melalui pembelajaran, berorientasi pada penguatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila.

3. Penguatan aspek praktik. Dilakukan dengan memberikan bantuan dana hibah untuk meningkatkan sarana prasarana yang berfokus pada kelengkapan sarana belajar praktik bagi siswa yang terstandar.

Baca juga: Mendikbud: Program SMK Pusat Keunggulan demi Peroleh Lulusan Terbaik

4. Manajemen sekolah berbasis data. Dilakukan melalui pendampingan pada sekolah. Termasuk perencanaan berdasarkan evaluasi data dan penggunaan platform digital,” jelas Mendikbud.

5. Pendampingan perguruan tinggi. Terjadinya sinergi antarjenjang yang ditempuh melalui pendampingan oleh perguruan tinggi.

6. Sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dukungan penyelenggaraan SMK yang berkelanjutan.

Kolaborasi pemangku kepentingan

Guna menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan, Kemendikbud mengajak pemerintah daerah untuk turut memantau dan mengevaluasi penyelenggaraannya.

“Kolaborasi dan koordinasi intens antara pemerintah pusat dan daerah mutlak untuk mendukungan penyelenggaraan SMK Pusat Keunggulan yang berkesinambungan,” ujar Mendikbud.

Sementara itu, kepada satuan pendidikan, Mendikbud mengajak SMK untuk bergabung dalam program SMK Pusat Keunggulan yang resmi diluncurkan hari ini. “Jadilah bagian dari program SMK Pusat Keunggulan ini dengan mendaftar ke smk.kemdikbud.go.id/smkpk,” ajaknya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah untuk mendukung program SMK Pusat Keunggulan.

“Arahkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Jika potensinya ada di bidang peternakan atau perikanan, buat SMK di bidang itu, sehingga begitu keluar langsung terserap di lapangan pekerjaan,” ujar Mendagri.

Baca juga: Mendikbud: 8 Prioritas Merdeka Belajar 2021

Mendagri juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran bidang pendidikan dalam APBD masing-masing daerah guna mendukung Merdeka Belajar Episode 8.

“Kalau memerlukan dukungan dari pusat, silahkan ajukan ke tingkat pusat, nanti kita bicarakan,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurutnya, SMK berperan penting bagi penyediaan SDM industri nasional yang berkualitas.

"Dengan pendekatan yang semakin strategis dan komprehensif, kami berharap  antara SMK dengan industri bisa semakin optimal," tutur Menperin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com