Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Perpustakaan Bisa Mengubah Hidup Seseorang, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/03/2021, 15:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani mengungkapkan perpustakaan memiliki peran penting yang sanggup mengubah hidup seseorang, tidak saja secara kemampuan literasi namun juga taraf hidup.

"Sebagai Menteri Sosial saya juga masih percaya bahwa perpustakaan bisa mengubah hidup seseorang," ungkap Risma saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021.

Rakornas Perpustakaan digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) 22-23 Maret 2021 mengangkat tema tema "Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural".

"Saya ingat saat itu di mana para ibu-ibu mengantar anak putra-putrinya ke perpustakaan. Apa yang terjadi? Para ibu kemudian belajar. Mereka belajar di perpustakaan tersebut dan kemudian para ibu ini bisa berkarya," tambahnya.

Risma menceritakan para ibu bisa membuat belajar membuat kue dari perpustakaan, membuat handicraft dari buku yang ada di perpustakaan. "Bahkan mereka bisa bercocok tanam membuat hidroponik, menanam sayur kemudian memelihara ikan dan ternak lainnya. Itu dari membaca dari perpustakaan," kisahnya.

Baca juga: Mensos Risma Keberatan Syarat Praktik Psikologi Minimal Lulusan S2

Perpustakaan jadi agen perubahan

Keyakinan bahwa perpustakaan bisa membawa perubahan dalam masyarakat mendorong Risma memiliki komitmen besar menjadikan perpustakaan tempat ilmu bagi siapapun. "Karena itu kenapa kemudian kami membangun lebih dari 1.400 perpustakaan di seluruh pelosok Surabaya," ungkapnya.

Risma sendiri mengakui, dirinya merupakan salah satu produk yang dilahirkan pengetahuan dari membaca.

"Buku adalah salah satu sahabat saya terdekat. Karena itu seringkali orang bertanya, saya itu sebetulnya sarjana apa. Saya bisa bisa diajak mengerti tentang pertanian, saya bisa diajak bicara tentang peternakan, saya bisa diajak ngomong soal bagaimana pengelolaan keuangan," jelasnya.

Dengan membaca, jelas Risma, maka semua imajinasi kita akan dirangsang untuk bisa membayangkan sesuatu yang mungkin bahkan melompati kemampuan batas dari buku itu.

"Karena itu kenapa saya tetap berprinsip bahwa anak-anak itu akan lebih baik mereka membaca. Kemudian mereka dapat mengimajinerkan. Dari situ maka kemudian daya kreativitas anak akan terangsang karena biasa melakukan imaji mengimajinerkan segala sesuatunya dari membaca itu," terang Risma.

Untuk mendorong kreativitas dan inovasi, tambah Risma, anak-anak harus dirancang dengan cara membaca, membaca yang lebih banyak lagi. "Kalau itu biasa dilatih maka kita akan melahirkan anak-anak yang mempunyai daya kreativitas dan inovasi yang tinggi," ujarnya.

Pustakawan jangan berkecil hati

Peran penting perpustakaan ini menjadikan peran pustakawan tidak boleh dipandang sebelah mata.

"Seringkali terutama pustakawan pustakawan seringkali kemudian merasa rendah diri karena kemudian tidak seolah-olah tidak apa namanya. (Sebaliknya) Kita Justru harus semakin yakin, kita harus semakin percaya diri bahwa dengan membaca kita akan melahirkan anak-anak yang kreatif dan inovatif," kata Risma.

"Kita harus percaya itu, karena itu tidak usah malu tidak usah ragu kalau kita mengajak mengajak siapapun untuk pergi dan belajar di perpustakaan," ujarnya.

Baca juga: Mensos Risma Ingin Tangani Pandemi Tanpa Bebani APBN Lebih Banyak Lagi

Risma mengisahkan, saat dirinya dilantik jadi menteri, lembaga yang pertama dikunjungi adalah Perpustakaan Nasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau