Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Mulai Krisis Air

Kompas.com - 26/03/2021, 20:50 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Cara vegetatif misalnya berupa penghutanan kembali pada area yang berstatus hutan, namun secara fungsi telah berubah karena vegetasi di dalamnya telah ditebang.

Selain itu, menurutnya, lahan-lahan kosong yang tersebar di berbagai tempat harus ditanami dengan pohon untuk meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.

"Penghijauan bisa di mana saja, harapan kami lahan kosong di pinggir jalan juga bisa ditanami. Bagi saya cara vegetasi itu tetap yang terbaik," jelasnya.

Sementara itu, cara konstruktif yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sistem peresapan air hujan, baik berupa sumur resapan, parit resapan, maupun taman resapan.

"Seharusnya rumah-rumah dibangun agar air hujan yang jatuh di halamannya tidak keluar ke jalan, tetapi diresapkan ke halamannya masing-masing. Dengan begitu, sungai-sungai tidak banjir, dan sumur-sumur punya persediaan air yang banyak," kata Sunjoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau