Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar UGM: Ini Penyebab Diabetes Mellitus Berikut Pencegahannya

Kompas.com - 20/04/2021, 10:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit diabetes mellitus (DM) saat ini masih menjadi salah satu penyebab utama kebutaan, stroke, penyakit jantung, dan juga adanya amputasi pada kaki.

Bahkan di dunia, penyakit DM mencapai 422 juta dengan angka kamatian yang cukup banyak, yakni mencapai 1,6 juta setiap tahunnya.

Melansir laman Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), UGM mengadakan webinar yang membahas topik "Diabetes Mellitus (DM) dan Pencegahannya".

Baca juga: 5 Tips Pengeluaran Tak Membengkak Saat Ramadhan ala Dosen UII

Penyakit DM atau biasa disebut dengan kencing manis merupakan salah satu penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di Indonesia dan menempati peringkat ke tujuh di dunia.

Muncul sebuah pertanyaan bagaimana cara mencegah penyakit DM? Faktor-faktor risiko apa saja yang menyebabkan penyakit DM?

Narasumber webinar, Nurdina Wahyu Hidayati. S.Kep., Ns., dari S2 Keperawatan FK-KMK UGM memberikan penjelasannya.

"Kasus penyakit DM di dunia mencapai 422 juta dengan angka kematian 1,6 juta tiap tahunnya dan itu terjadi pada negara yang berpenghasilan rendah maupun sedang," terangnya dikutip dari laman FK-KMK UGM.

Terkait kasus DM di Indonesia, pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pencegahan dan penanganan terhadap penyakit ini.

Penyebab diabetes mellitus

Dijelaskan, penyakit DM menyebabkan fungsi organ pankreas terganggu, salah satunya sel beta tidak mampu memproduksi insulin secara maksimal.

Adapun macam-macam diabetes terdiri dari:

1. DM tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan juga terjadi kerusakan total pada pankreas. Sehingga ketika makan adanya glukosa darah itu tidak mampu diubah menjadi energi.

2. DM tipe 2 terjadi akibat pola hidup yang tidak baik seperti:

  • terlalu banyak makan makanan manis
  • jarang olahraga
  • kelebihan berat badan
  • merokok

Baca juga: Webinar UNS: Tips Bangun Personal Branding bagi Pencari Kerja

3. Diabetes kehamilan yang hanya terjadi pada kasus ibu hamil. Meskipun setelah kehamilan selesai dan bisa kembali normal. Namun, diabetes dapat muncul kembali khususnya DM tipe 2.

4. Diabetes karena faktor lain misalnya infeksi, radiasi, dan lain-lain.

Menurut Nurdina, kadar gula yang mengindikasi terjadinya diabetes yaitu HbA1C ≥ 6,5%, Gula Darah Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl, dan Gula Darah Sewaktu ≥ 200mg/dl.

Faktor penyebab yang lain

Faktor risiko terjadinya penyakit diabetes ada yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, usia, ras, dan etnik.

Untuk faktor risiko yang dapat dimodifikasi diantaranya:

  • indeks masa tubuh ≥ 23 kg/m2
  • males gerak
  • memiliki tekanan darah tinggi
  • makan dan minuman yang kurang sehat atau biasa disebut junkfood
  • merokok dan minum-minuman berakohol

Tanda dan gejala penyakit DM antara lain:

  • sering buang air kecil terutama pada malam hari
  • mudah haus
  • penglihatan buram
  • merasa lemah dan letih
  • merasa lapar terus tetapi berat badan menurun
  • luka lama sembuh terutama pada bagian kaki

Baca juga: Tips Tingkatkan Imun ala Pakar Unair

Upaya pencegahan

Pencegahan DM dapat dilakukan dengan melakukan:

  • aktivitas fisik secara teratur
  • manajemen nutrisi
  • cek kesehatan berkala
  • menghindari faktor risiko
  • mendapatkan edukasi kesehatan

Untuk aktivitas fisik dengan waktu 150 menit/minggu dengan frekuensi 3-4x dan intensitasnya sedang atau ringan bertipe latihan aerobik seperti berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang.

"Perlu diingat saat berolahraga cek berkala denyut jantung dengan rumus 220 dikurangi usia, jika melebihi denyut nadi maksimal maka olahraga harus diberhentikan," tandas Nurdina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com