Meski kebutuhan makan untuk berbuka dan sahur tidak pernah mengalami kesulitan. Zafran sangat rindu beberapa takjil yang biasa ada di Indonesia.
Mulai dari es buah dan kolak. Selama ini Zafran tidak pernah membuat takjil tapi kalau memasak makanan Indonesia sudah biasa ia lakukan.
"Untuk takjil tidak pernah masak sih cuma untuk makanan Indonesia sering. Kalau menu dari masjid tidak ada yang seperti itu," tutur Zafran.
Baca juga: Kepala LLDikti Wilayah V: 80 Persen Kampus DIY Siap Kuliah Tatap Muka
Zafran menambahkan, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Ia mempunyai waktu lebih banyak. Apalagi kegiatan perkuliahan juga masih dilakukan secara online.
Zafran mengajak mahasiswa Muslim lainnya agar benar-benar menggunakan waktu luang ini dengan berbagai hal yang bermanfaat. Misalnya membaca buku, meningkatkan skill tertentu atau bahkan bisa khatam membaca Alquran selama bulan Ramadhan 2021 ini.
"Dalam kondisi Covid-19 pasti ada hikmahnya. Kita menjadi banyak waktu luang bisa memanfaatkan beribadah lebih banyak, melakukan aktivitas lainnya. Mengoptimalkan waktu luang untuk hal bermanfaat kan pahala daripada tidak melakukan kegiatan apapun, gabut di rumah. Apalagi saat bulan Ramadhan kan pahalanya dilipat gandakan," terang Zafran.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Epidemiolog UGM Sarankan Hal Ini
Zafran juga mengajak agar semua pelajar Muslim yang saat ini menyelesaikan pendidikan di luar negeri, agar tidak menjadi masalah durasi puasa lebih lama jadi alasan untuk tidak berpuasa.
"Teman-teman di belahan dunia manapun yang beragama Muslim, puasa ini merupakan kewajiban. Jangan dijadikan alasan tinggal di luar negeri karena durasi puasa lebih lama jangan menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak berpuasa," tutup Zafran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.