“Selama magang, saya bisa menerima ilmu di luar bidang yang dipelajari di kampus. Hal ini menambah hardskill dan softskill kami,” kata Zein.
Baca juga: Intip Keseruan Belajar di Alam Terbuka ala Kampus Mengajar
Sementara itu, Merdeka Belajar episode ketiga berisi tentang kebijakan perubahan mekanisme penggunaan dan penerbitan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran (TA) 2020.
Kepala SMPN 1 Banda Kabupaten Maluku Tengah Maluku Nurdin Achmad mengungkapkan, penyaluran BOS ke sekolahnya menjadi tetap waktu dan tepat sasaran dengan mekanisme baru.
“Pemberian honor (dari BOS) untuk guru juga sangat membantu. Kini, paling sedikit guru mendapatkan honor sebesar Rp 1,2 juta dan paling tinggi Rp 1,5 juta,” jelas Nurdin.
Pada episode keempat, Kemendikbudristek meluncurkan program organisasi penggerak. Ini didasarkan pada perlunya dukungan berbagai pihak untuk pendidikan di Indonesia. Sebab, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.
Baca juga: Wapres Minta LPTK Pertimbangkan Kondisi Nyata Pendidikan di Indonesia dalam Mempersiapkan Guru
Wakil Ketua Majelis Luhur Perguruan Taman Siswa Saur Panjaitan XIII mengatakan, melalui gotong royong, semua pihak dan transfigurasi akan tercipta dengan baik.
Oleh karena itu, ia berharap pelaksanaan peningkatan kualitas pendidikan bisa masif dan berkelanjutan.
Adapun Merdeka Belajar episode kelima mencanangkan program Guru Penggerak. Program ini menjadikan guru sebagai pendorong reformasi pendidikan Indonesia. Tujuannya untuk mendukung tumbuh kembang murid atau siswa secara holistik.
Salah satu Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Mengkiang Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) Wanti Sila Sakti menuturkan, program guru penggerak mengajak para pendidik untuk melihat langsung di “lapangan”.
Baca juga: Dukung Pembelajaran dari Rumah, Kemdikbud Sesuaikan Juknis BOS dan BOP PAUD
“Kami jadi tahu bagaimana penerapan guru-guru dalam pembelajaran di sana. Jadi ini merupakan program berkelanjutan dan tidak berhenti hanya di ruangan,” ujar Wanti yang saat ini menjadi peserta calon guru penggerak.
Pada Merdeka Belajar episode keenam, Kemendikbudristek melakukan transfigurasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi.
Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Jamal Wiwoho berharap, perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan secara langsung oleh dunia usaha dan industri melalui kebijakan ini.
“Saya juga berharap, lulusan perguruan tinggi memiliki kreativitas dan semangat kewirausahaan dengan kepekaan sosial serta perspektif global,” imbuh Jamal.
Baca juga: Kegiatan Mewarnai Keluarga Bisa Picu Inisiatif dan Kreativitas Anak
Begitu pula dengan Merdeka Belajar episode ketujuh, yaitu program Sekolah Penggerak. Program ini diharapkan mampu mengakselerasi sekolah di seluruh kondisi untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju.
Sekolah Penggerak dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak.