KOMPAS.com - Tim mahasiswa Indonesia kembali unjuk kemampuan dan daya saing dalam kompetisi internasional inovasi kendaraan hemat energi Shell Eco-marathon (SEM) Off-Track Awards (OTA) 2021 yang digelar secara virtual 1 Februari sampai 3 Maret 2021.
SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka terkait efisiensi energi dan memiliki sejarah panjang sejak awal dilaksanakan di Perancis pada tahun 1985.
Partisipasi Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini telah memasuki usianya yang ke-11 sejak pertama kali SEM diadakan di Asia pada tahun 2010.
Melalui ajang ini berbagai inovasi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan telah berhasil ditampilkan oleh para inovator muda asal Indonesia yang berkompetisi di kancah global.
Penghargaan dalam OTA 2021 diberikan untuk 7 kategori berbeda, yaitu Vehicle Design Award for UrbanConcept, Vehicle Design Award for Prototype, Data & Telemetry Award, Safety Award, Communications Award, Simulate to Innovate, dan Technical Innovation.
Secara global, ada total 154 tim dari 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir, dengan 27 tim dari Indonesia.
Para peserta tersebut bersaing menyajikan inovasi kendaraan hemat energi mereka di hadapan panel juri yang terdiri dari para eksekutif dari Shell, Nissan, SwRI, Altair, dan Schmid Elektronik.
Para juara pertama dari setiap kategori berhak mendapatkan hadiah uang sebesar 1.500 dolar Amerika Serikat dan runner-up sebesar 750 dolar Amerika Serikat.
Di antara 64 tim dari 12 negara yang mendaftar di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah, 4 (empat) tim asal Indonesia dinobatkan sebagai juara I dan II untuk kategori berbeda.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Gelar Lomba Video TikTok bagi Mahasiswa
Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi Juara I di kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept, dan Tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi Juara I di kategori Data & Telemetry Award.
Selain itu, posisi runner-up berhasil dimenangkan oleh Tim Rakata Institut Teknologi Bandung (ITB) di kategori Data & Telemetry Award dan Tim Arjuna Universitas Indonesia (UI) di kategori Safety Award.
Tim Garuda UNY menjadi Juara I di kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept karena dinilai berhasil menunjukkan pengembangan produk yang konstruktif yang menghasilkan pengurangan berat tanpa mengurangi performa kendaraan.
“Ini merupakan bekal berharga kami untuk melangkah ke depan, mengobarkan semangat tim untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi di kompetisi yang akan datang,” ujar Manajer Tim Garuda UNY Ahmad Yoga.
Sementara itu, Tim Sapuangin ITS menjadi Juara I di kategori Data & Telemetry Award dinilai sukses menggunakan data telemetri, yaitu teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem, dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendara.