Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2021, 11:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 1 Juni Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan baginya Pancasila adalah falsafah negara, pedoman hidup Bangsa Indonesia.

"Nilai-nilai Pancasila sangatlah penting sebagai paduan putra-putri bangsa dalam bertindak dan berbudi pekerti baik, tidak cukup hanya hafalan atau pengetahuan semata," tulis Nadiem di laman Instagram resmi, Selasa (1/6/2021).

Nilai-nilai Pancasila ini, lanjut dia, dituangkan di bawah payung Merdeka Belajar.

"Dengan ini, semoga tercipta para pelajar yang mampu mengimplementasikan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, untuk saat ini hingga masa yang akan datang. Selamat Hari Lahir Pancasila," paparnya.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Merangkum laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP), saat ini banyak orang tua semakin sadar pentingnya membentuk karakter anak sejak usia dini, guna tumbuh kembangnya di masa depan.

Berikut cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan nilai Pancasila pada anak dalam kehidupan sehari-hari:

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Ajak anak beribadah bersama. Melalui ibadah dan doa bersama, anak bisa belajar banyak hal dari orangtua.

Salah satunya belajar untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa yang didapatkan hari ini, seperti bersyukur atas makanan dan nikmat sehat melalui berdoa sebelum makan dan tidur.

Cara untuk mengenalkan sosok Tuhan yang Maha Esa kepada anak bisa dengan menceritakan kisah-kisah nabi di kitab suci, termasuk menceritakan kebaikan-kebaikan Tuhan.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Ajak anak berkumpul bersama sanak saudara. Berkumpul bersama saudara, teman atau tetangga bisa menjadi cara untuk menumbuhkan nilai sila kedua kepada anak. Lewat interaksi tersebut, anak akan memahami seperti apa perasaan empati dan simpati.

Agar anak memahaminya, orang tua bisa mencontohkan seperti apa cara menghibur teman yang sedang menangis, menolong saudara yang sedang kesusahan, dan masih banyak hal baik yang dapat dilakukan untuk sekitar.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Bermain bersama agar anak mengerti bagaimana bertoleransi, berbagi dan tak membeda-bedakan teman. Kenalkan si kecil dengan teman-teman dari beragam suku dan daerah.

Katakan kepadanya bahwa Indonesia terdiri dari ribuan pulau sehingga wajar bila ia mempunya teman berbeda ras dan agama.

Baca juga: 8 Cara Ajarkan Anak Toleransi dan Menghormati Perbedaan

Selain itu, ajarkan juga kepada anak tentang kebersamaan, seperti makan bersama dan saling berbagi dengan teman-temannya. Selain membuat mereka senang dan bahagia, hal tersebut memberikan anak makna penting mengenai kebersamaan.

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com