Dalam survei tersebut, Indonesia bahkan jauh tertinggal dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Adapun laporan Education Index dari Human Development Reports (2017) turut menyatakan hal serupa. Dalam laporan ini, Indonesia menduduki posisi ketujuh dari 10 negara anggota ASEAN. Kualitas pendidikan Indonesia mendapatkan skor 0,622.
Skor tertinggi diraih Singapura, yakni sebesar 0,832, Malaysia (0,719), Brunei Darussalam (0,704), serta Thailand dan Filipina sebesar 0,661.
Baca juga: Guru Besar UPI: Perguruan Tinggi Harus Berani Ubah Pendidikan Kewirausahaan Jadi Digitalpreneur
Edi menjelaskan, dalam menilik fenomena ini, model yang dikembangkan berpijak pada tiga pijakan, yakni filosofis, teoretis, dan empiris.
“Pijakan filosofis mengacu pada Al Quran dan filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara. Setidaknya ada enam gaya bicara, yakni Qaulan Balighan, Qalan Maisuran, Qaulan Kariman, Qaulan Ma’rufan, Qaulan Layinan, dan Qaulan Sadidan,” teranganya.
Enam gaya bicara itu, sebut dia, dijadikan landasan filosofis dalam mengembangkan model komunikasi efektif.
Begitu pula falsafah Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dan di belakang memberikan dorongan”.
Baca juga: UPI Buka Jalur Mandiri dan Prestasi Istimewa, Simak Informasinya
“Falsafah itu mengandung makna yang sangat dalam berserta berbagai nilai, norma, dan cara berperilaku individu ketika berhubungan dengan individu lain,” tuturnya.
Sementara itu, pijakan teoritis mengacu pada pendekatan yang dikembangkan Fisher (1978) dan teori hubungan interpersonal oleh Eric Berne (1972). Dua pendekatan ini menekankan pada aspek penyesuaian antara komunikator dan komunikan dalam memandang komunikasi yang efektif.
Adapun pijakan empiris didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai kecenderungan pola perilaku atau komunikasi seseorang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.