KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat terkait ada atlet yang terkena serangan jantung.
Seperti di dunia sepakbola, ada pemain asal Denmark Christian Eriksen, kolaps akibat cardiac arrest atau henti jantung saat mengikuti pertandingan, Sabtu (12/6/2021).
Tak hanya itu saja, di dunia bulu tangkis Indonesia juga dikejutkan dengan kabar duka meninggalnya mantan pebulutangkis nasional, Markis Kido, karena serangan jantung, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Ini Rincian Biaya Kuliah 35 Prodi Soshum UNS Jalur Seleksi Mandiri 2021
Ternyata, keduanya disebabkan karena masalah jantung. Padahal, keduanya adalah atlet yang sudah terbiasa dengan latihan.
Terkait hal itu, dokter spesialis jantung RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Habibie Arifianto, dr.,SpJP (K)., M.Kes., mengingatkan bahwa ancaman kesehatan terhadap jantung sangat beragam.
Tentunya juga berisiko dialami oleh sejumlah orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Menurut Habibie, pada kasus kolapsnya Christian Eriksen, penyebabnya adalah penebalan otot jantung yang tidak normal atau dalam istilah medis disebut sebagai kardiomiopati hipertrofi.
"Bukan merupakan serangan jantung. Kardiomiopati hipertrofi diakibatkan oleh adanya jaringan ikat pada otot jantung," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS, Rabu (16/6/2021),
"Hal ini berakibat otot jantung menjadi sangat tebal dan berisiko mengalami gangguan irama pada saat aktivitas yang berlebihan, hingga mampu memicu henti jantung mendadak," jelas Habibie.
Dijelaskan, cardiac arrest yang dialami Eriksen biasa terjadi sejak usia remaja hingga tua. Ia juga mengingatkan, kelainan bawaan seperti kardiomiopati hipertrofi yang dapat mengakibatkan cardiac arrest, bisa terjadi sejak usia anak-anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.