Oleh: Dwi Nanda Akhmad Romadhon|Guru SMPN 27 Tanjab Timur
KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia memporak-porandakan berbagai bidang, baik ekonomi maupun pendidikan. Bidang pendidikan terdampak sangat besar sekali, mengubah berbagai kebiasaan dalam proses pembelajaran.
Kita harus mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Penggunaan teknologi melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi salah satu cara meredam perluasan dampak Covid-19 di lingkungan pendidikan.
Sisi lain, pandemi yang telah berjalan hampir dua tahun tentunya sangat mengganggu keberhasilan belajar dan kehidupan anak-anak.
Penggunaan teknologi yang menggunakan berbagai platform untuk PJJ pun belum sepenuhnya efektif, sehingga anak-anak hampir pasti akan hilangnya capaian belajar atau sering kita sebut learning loss.
Learning loss yang dialami hampir seluruh pebelajar (siswa), nyatanya juga berdampak pada pengajar (guru). Guru pun hampir kehilangan cara untuk membelajarakan siswanya.
Data OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) yang dilakukan pada awal pertengahan Mei menunjukkan kemajuan pembelajaran siswa mengalami krisis yang kuat, terutama di sekolah-sekolah di daerah penghasilan rendah.
Dari berbagai permasalahan learning loss tersebut, penulis membagikan beberapa tips untuk mengatasi masalah tersebut:
Baca juga: Menuntaskan Kurikulum Bukan Menjadi Prioritas PTM Terbatas
Mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa, merupakan langkah awal memberi pemahaman kepada orangtua siswa tentang rencana membuka kembali sekolah yang lama ditutup.
Pembelajaran yang selama ini hanya dilakukan jarak jauh, tentu perlu adanya pembiasaan baru lagi.
Untuk membuka kembali sekolah perlu adanya koordinasi matang bersama orangtua siswa dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala sekolah perlu melibatkan gugus tugas Covid-19 di daerah tersebut, hal ini agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Sebelum memulai pembelajaran, guru perlu melakukan pre-tes atau tes awal untuk melihat sejuah mana pengetahuan awal siswa yang selama ini mengalami proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal tersebut dilakukan agar guru mengetahui sejauh mana ketertinggalan siswanya selama belajar dari rumah.
Melaksanakan tes di awal juga bermanfaat agar orangtua, guru dan kepala sekolah dapat memetakan kemampuan setiap siswa.