Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaknai Pentingnya Hari Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 29/06/2021, 13:58 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tak hanya sekadar peringatan, di balik penetapan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga, ternyata menyimpan makna penting untuk diteladani dan digaungkan kembali.

Dosen IPB University, Tin Herawati mengatakan Hari Keluarga Nasional 2021 di tengah masa pandemi Covid-19, mengingatkan semua keluarga untuk bangkit dan semangat berjuang menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan di masa pandemi Covid-19.

Ini sejalan dengan nilai-nilai yang digaungkan oleh penggagas Hari Keluarga Nasional, yakni Prof Haryono Suyono sebagai Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto.

“Keluarga harus bangkit dan semangat untuk membangun dirinya sendiri, tidak hanya mengandalkan kekuatan eksternal keluarga tetapi juga dengan mengandalkan kekuatan internal yang dimiliki keluarga,” ujar pakar Ilmu Keluarga IPB University, seperti dirangkum dari laman IPB University, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Keluarga adalah pintu lahirnya SDM berkualitas

Momen ini, lanjutnya, harus menjadi kebangkitan akan kesadaran keluarga dan semua pihak bahwa keluarga adalah institusi pertama dan utama dalam mendidik.

Tidak hanya itu, keluarga juga menjadi tempat pertama untuk melindungi serta memelihara anak-anaknya sesuai dengan nilai-nilai keluarga, norma masyarakat dan agama yang dianut sehingga dihasilkan SDM berkualitas untuk kemajuan bangsa.

Menurutnya, meskipun dihadapkan pada berbagai permasalahan, Indonesia harus maju, pantang mundur untuk membangun sumber daya manusia unggul dan menjadi prioritas pembangunan nasional dalam upaya mewujudkan Indonesia maju.

“Makna penting di balik hari keluarga nasional adalah mengingatkan peran penting keluarga dalam membangun SDM unggul untuk kemajuan bangsa,” katanya.

Momen ini, lanjutnya, harus menjadi kebangkitan akan kesadaran keluarga dan semua pihak bahwa keluarga adalah institusi pertama dan utama dalam mendidik.

Baca juga: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia

Tidak hanya itu, keluarga juga menjadi tempat pertama untuk melindungi serta memelihara anak-anaknya sesuai dengan nilai-nilai keluarga, norma masyarakat dan agama yang dianut sehingga dihasilkan SDM berkualitas untuk kemajuan bangsa.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak awal Maret 2020 tentunya sangat berdampak pada lingkungan terkecil (mikrosistem), yaitu keluarga.

Perubahan demi perubahan dihadapi oleh keluarga pada sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya sehingga memengaruhi kehidupan seluruh anggota keluarga.

“Makna penting di balik hari keluarga nasional adalah mengingatkan semua pihak untuk semangat membangun keluarga, sudah saatnya pembangunan keluarga dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi," jelasnya.

Komprehensif yang dimaksud berarti pembangunan keluarga harus dilakukan secara menyeluruh untuk semua aspek kehidupan keluarga pada berbagai struktur, tipe dan tahapan siklus hidup keluarga.

Sementara, terintegrasi berarti seluruh kebijakan, program dan kegiatan terkait pembangunan keluarga harus dilaksanakan secara terpadu dan bersinergi.

Baca juga: Mengenal Ikigai, Rahasia Etos Kerja Tinggi dan Karier Cemerlang ala Jepang

“Pembangunan keluarga secara komprehensif dan terintegrasi diharapkan keluarga mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera,” pungkas anggota tim penulis buku Metode Penelitian Keluarga yang dirilis oleh IPB Press tahun 2003 ini.

Hari keluarga nasional sendiri diawali pada tanggal 29 Juni 1970 dengan bangkitnya kesadaran keluarga Indonesia untuk membangun keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui Keluarga Berencana (KB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau