Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cara Menyiapkan Ruang Belajar yang Aman dan Nyaman Selama PTM Terbatas

Kompas.com - 29/06/2021, 18:35 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sebelum memasuki kelas, para siswa pun diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

“Di sekolah ada banyak tempat cuci tangan, sehingga diharapkan tidak terjadi antrean dan kerumunan. Face shield juga disedikan di masing-masing kelas dan disimpan dengan aman serta dibersihkan secara berkala oleh Satgas Covid-19,” imbuhnya.

Baca juga: PTM Terbatas Harus Aman dan Nyaman

Untuk pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, Amin menjelaskan, satu kelas maksimal hanya boleh diisi delapan sampai 12 siswa dengan pengaturan bangku diberi jarak 1,5 meter.

“Kami selalu mengawali kegiatan belajar dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk penanaman karakter sebagai siswa yang religius dan nasionalis,” katanya.

Saat KBM usai, kelas dan area lainnya di sekolah akan disterilkan menggunakan cairan disinfektan. Ini bertujuan agar sekolah bisa digunakan dengan aman keesokan harinya.

“Kami mengimbau para siswa untuk tidak boleh bersentuhan dengan keluarga dahulu ketika sampai di rumah. Cuci tangan dan mandi dahulu, setelah itu baru boleh mengobrol,” paparnya.

Tak hanya Amin, Pimpinan Aljbar Islamic School, Jakarta Selatan Uchu Riza juga memiliki kiat tersendiri dalam menyiapkan PTM terbatas di sekolahnya.

Baca juga: Jelang PTM Terbatas, Tanoto Gelar Pelatihan 800 Fasilitator Hadapi Learning Loss

Menurut penuturannya, sebelum masuk kelas, para siswa diwaibkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di berbagai wastafel yang telah disediakan. Ini sekaligus menjadi upaya sekolah dalam menerapkan kebersihan.

“Sejak Juli 2020, sekolah kami menambah lebih dari 150 wastafel dengan perbandingan satu banding empat atau satu wastafel untuk empat siswa. Sebelumnya, setiap kelas juga telah disiapkan satu wastafel,” ujar Uchu yang juga hadir dalam acara tersebut.

Ketika berada ruang kelas, para siswa dianjurkan untuk bergantian masuk dan duduk di lokasi yang sudah diberi tanda.

Uchu menjelaskan, seluruh ruangan yang ada di sekolah telah diatur sedemikian rupa menyesuaikan kaidah prokes guna menciptakan suasana aman dan nyaman selama KBM.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: 2 Alternatif Belajar Saat PTM Terbatas

“Ventilasi yang tersedia pun sangat memadai, sehingga sirkulasi udara bisa terus berganti. Kelas-kelas pun diberi cukup paparan sinar matahari,” imbuhnya.

Kiat aman dan nyaman selama PTM terbatas juga datang dari Kepala Sekolah SD Katolik Wijana Sejati, Kota Mojokerto. Pria bernama Marsiana ini ikut menyampaikan praktik baik dalam pelaksanaan PTM terbatas di sekolahnya.

“Sebelum masuk kelas, peserta didik wajib menginjak karpet yang sudah disemport disinfektan dan selanjutnya diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Mereka diminta menjaga jarak sesuai prokes,” terangnya.

Terkait proses pembelajaran, kelas-kelas di SD Katolik Wijana Sejati menggunakan konsep kapasitas maksimal 50 persen dengan siswa-siswi yang masuk secara bergantian.

Baca juga: Pakar Unesa: PTM Terbatas Tetap Prioritaskan Keselamatan Semua

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau