Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Dunia Perempuan lewat "Lebih Senyap dari Bisikan"

Kompas.com - 09/07/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Terlebih pergolakan batin Amara mewakili apa yang terjadi dalam fase hidup perempuan. Harus diakui, dunia perempuan tentulah dunia yang hanya bisa dipahami dan dituliskan dengan apik oleh perempuan. Dan novel Lebih Senyap dari Bisikan ini telah membawa perkara yang banyak orang anggap sepele menjadi persoalan besar dan harus diperhatikan.

"Mungkin memang ada hal-hal yang hanya bisa ditulis oleh pengarang perempuan, misalnya bagaimana rasa sakitnya melahirkan, penuh perjuangannya menyusui, atau perasaan sayang yang hampir-hampir enggak masuk akal dari seorang ibu untuk anaknya,” tambah Andina.

Terbitnya novel ini selain mencoba mengamplifikasi persoalan perempuan yang mungkin tidak banyak dipedulikan orang, juga bermaksud melawan stigma bahwa hanya tema besar yang perlu diperhatikan. Membawa urusan domestik ke dewan pembaca umum adalah hentakan kepada pembaca.

Bagaimana hal-hal yang dekat lebih sering terlewat dan diabaikan oleh mata sastra kita. Bila di kehidupan nyata perkara ini dianggap sepele, maka sastra harus menjadikannya utama. Agar tidak ditimbun senyap dan sekadar bisik-bisik tanpa perhatian.

Novel ini juga bisa dibaca sebagai satire. Ia dengan sengaja menebalkan garis demarkasi antara suami dan istri. Bahwa perempuan mengurusi rumah tangga, dan laki-laki urusan lebih besar di luar rumah.

Kemudian penggambaran kekalahan dan kejahilan Baron yang bukan hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga kehidupan keluarga dan rumah tangga. Dan Amara dan beberapa tokoh perempuan dalam novel ini, menjadi sosok penting yang membangkitkan dari keterpurukan.

Dua Kutub yang Berayun

Hal menarik lain dari buku ini, selain tema adalah bagaimana Andina Dwifatma menabrakkan dua hal yang biasanya dipertentangkan. Sikap Amara yang sangat modern, hidup dalam lingkungan urban, juga sesekali menengok hal-hal klenik tidak masuk akal.

Sosok perempuan bernama Macan, yang digambarkan sangat amburadul, justru membawa hal tenang dan menyelamatkan. Kehidupan mapan justru membawa kerumpangan, dan suasana kekurangan membuat Amara memahami arti kehidupan.

Baca juga: Buku Minggu Ini: 5 Pilihan Adult Coloring Book Pengurang Stres

Ibarat wabi-sabi, ada keindahan di tengah ketidaksempurnaan. Kontras dua kutub seperti ini yang juga tercermin dari sikap Amara dalam novel. Bila kebanyakan novel-novel tentang perempuan, selalu memposisikan perempuan yang antipernikahan, bebas merdeka atas tubuh masing-masing, Amara berlawanan dengan itu.

Amara menikah, memiliki anak, dan menikah secara sah. Meski suara Amara dalam novel ini jelas pemberontakan sekali. Dia melawan konsensus sosial bahwa perempuan harus begini-begitu, tanpa berseberangan dengan sistem. Mungkin itu pula, yang membuat tajuk novel ini merasuk. Lebih senyap, sebab perlawanan Amara tampak senyap tidak gaduh.

Novel kedua Andina Dwifatma ini boleh dianggap sebagai comeback yang baik. Tidak hanya mengasyikkan dibaca, juga mengayun pembaca dengan persoalan genting dalam rumah.

Amara dan Baron mungkin cerminan persoalan manusia urban kebanyakan. Mereka hidup dengan tetap terjerat kebiasaan pada umumnya, tetapi juga berkeinginan menjadi bebas dan merdeka.

Kemudian, hidup Amara sudah bisa dipastikan akan memberi koneksi mahakuat kepada bukan hanya pembaca perempuan, tetapi juga pembaca laki-laki. Sebab episode Amara dalam novel ini adalah episode semua kehidupan. Oleh sebab itu, persoalan dalam novel ini tidak boleh dibiarkan senyap tanpa perhatian.

Penasaran cerita lengkap Amara dalam novel ini? Cek ini : https://www.gramedia.com/products/lebih-senyap-dari-bisikan


Cek ini juga ya : https://bit.ly/voucher_artikel ada voucher spesial untuk kamu!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com