KOMPAS.com - Di tahun ajaran baru ini, siswa kembali mengikuti pembelajaran daring. Hal ini karena kasus Covid di Indonesia terus meningkat.
Hanya saja, bagi siswa maupun mahasiswa, terlalu sering ikut pembelajaran daring tentu membuat siswa merasa bosan. Tak hanya itu saja, ada dampak negatif jika terlalu lama mengikuti PJJ.
Terkait hal itu, Departemen Pendidikan dan Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan Webinar Pendidikan dengan tema "Strategi Pembelajaran Daring dalam Dinamika Pendidikan di Era Literasi Digital".
Baca juga: Dosen UII Berikan Tips Mata Tetap Sehat Saat Belajar Daring
Akademisi FBS Unesa Dr. Martadi, M.Sn menjelaskan bahwa dalam pembelajaran daring, maka dibutuhkan kreativitas guru atau dosen.
"Di era digital ini sangat diperlukan pembelajaran yang variatif," ujarnya seperti dikutip dari laman Unesa.
"Dengan tatap maya, guru dan siswa, mahasiswa dan dosen, semua harus bisa memanfaatkan cara belajar dimana saja dan kapan saja," jelasnya.
Seharusnya, pembelajaran daring ini sebagai pembelajaran yang melatih peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah.
Dalam pemecahan masalah, dibutuhkan pemikiran yang kritis, holistik lintas disiplin dan kreatif. "Di sini antara para pengajar dengan siswa dan mahasiswa harus saling membantu untuk berinovasi dalam pembelajaran daring," ungkapnya.
Sementara narasumber lain, Laila Syifa Rahmi, memaparkan kondisi Indonesia karena Covid-19 ini menyebabkan adanya pembelajaran daring.
"Pandemi ini menuntut semua lembaga untuk menggunakan sarana digital dalam segala kegiatannya," ungkapnya.
Baca juga: Belajar Daring Bikin Stres? Ini Tiga Cara Mengatasinya
Untuk itu dia memberikan 6 tips belajar daring bagi siswa dan mahasiswa, yakni:
1. Siapkan ruangan yang nyaman
Pertama, mempersiapkan ruangan yang nyaman sebagai ruang sekolah atau kuliah daring setiap hari.
2. Menyimak materi dengan baik
Kedua, menyimak materi pelajaran atau perkuliahan dengan baik dan membuat catatan.