Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2021, 13:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Seperti Mahfud, Darmanto pun bukan pendukung Jerman, tetapi ia cukup banyak menulis tentangnya. Sekali waktu, Darmanto mengulas partisipasi Jerman dalam Piala Eropa 2012 dengan analisis geopolitik yang menakjubkan. Kali lain ia mempertanyakan pandangan esensialis tentang mental Jerman lewat telaah historis atas perkembangan ilmu eugenetika yang memicu dosa sejarah mereka: Nazisme.

Terlepas dari keengganan Darmanto dan Mahfud mendukungnya, mereka sepakat Jerman sering menjadi kandidat kuat juara, berbeda dari, maaf, Belanda. Bukan hanya Belanda, Inggris juga negara yang kerap mereka ragukan, sekalipun kini diperkuat oleh generasi emasnya.

Mahfud sebetulnya menyangkal bahwa sepak bola akan pulang ke kampung halamannya. Bahkan tidak berhenti di situ, Mahfud juga menyangkal klaim pulang itu sendiri. Sebagai cabang olah raga, sepak bola memang ditemukan oleh orang Inggris. Namun, dalam perkembangannya, ia menjadi permainan yang digemari oleh orang-orang di seluruh dunia, dan menebalkan identitasnya di tiap-tiap negara.

Sepak bola sudah bukan lagi milik Inggris, dan sudah tidak (hanya) berumah di Inggris. Tak peduli ia dimainkan oleh bapak-bapak mungil dari Argentina, pria dengan follower Instagram terbanyak di dunia, atau lelaki Brazil selengekan yang hobi terjatuh di lapangan, sepak bola juga milik kita, dan akan selalu menjadi cabang olahraga yang kita cintai.

Oleh karena sepak bola dicintai, maka Darmanto dan Mahfud barangkali yakin, sepak bola pun senantiasa layak diperbincangkan. Saudara-saudara, kini saatnya menyambut kembali Darmanto Simaepa dan Mahfud Ikhwan, Dari Belakang Gawang.

Penasaran? Cek di sini: https://www.gramedia.com/products/dari-belakang-gawang


Info lengkap tentang voucher yang bisa kamu dapatkan secara gratis untuk membeli buku/komik ini: http://bit.ly/voucher_artikel

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau