Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mendunia, Mahasiswa UNM Raih Gelar "PostPap Terbaik" di Kompetisi IMUN

Kompas.com - 29/07/2021, 17:58 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berani bermimpi dan mencoba banyak hal baru merupakan modal utama dalam meraih kesuksesan.

Ungkapan itu terbukti berlaku bagi salah satu mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) program studi (prodi) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Naufal Abdullah.

Naufal berhasil meraih penghargaan sebagai “1st The Best Position Paper (PostPap) of SOCHUM in International Model United Nations (IMUN) Online Conference 52.0”.

Penghargaan itu ia dapatkan lewat kompetisi Model United Nations (MUN) tingkat internasional yang diikuti 1116 delegasi lebih dari 60 negara secara daring pada Sabtu (10/4/2021) hingga Minggu (11/4/2021) lalu.

Baca juga: Cerita Muflih Dwi Fikri, Mahasiswa UNS yang Raih Penghargaan Kompetisi MUN di Paris

Kompetisi MUN merupakan simulasi sidang konferensi United Nations atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bagi para pelajar, mahasiswa, dan pemuda secara umum.

Selama mengikuti kompetisi, para peserta berperan sebagai diplomat yang mewakili suatu negara dalam menyelesaikan permasalahan global.

“Semua peserta menjadi representasi sebuah negara untuk membahas mengenai isu-isu internasional. Pembahasan itu harus sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan sidang PBB,” ujar Naufal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan melalui metode diskusi, diplomasi, dan negosiasi.

Baca juga: BTS Ditunjuk Jadi Utusan Khusus Presiden untuk Diplomasi Publik

Tujuannya, kata Naufal, untuk mendapatkan sebuah resolusi atas permasalahan-permasalahan sesuai dengan topik atau isu pembahasan yang ada.

Untuk diketahui, IMUN merupakan sebuah organisasi internasional yang telah diakui oleh beberapa badan khusus PBB.

Badan khusus yang dimaksud, seperti United Nations Development Programme (UNDP), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), International Organization for Migration (IOM), dan juga Kedutaan Besar Australia di Vietnam dan Thailand.

Adapun visi dan misi IMUN untuk menyatukan pemuda dari seluruh elemen masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk dapat belajar sekaligus berbagai ide dan informasi.

Baca juga: Pejuang SDGs: Optimistisme dari Karya Para Pemuda Indonesia

Pembelajaran maupun ide tersebut akan dituangkan melalui sebuah konferensi simulasi sidang PBB baik secara offline maupun online.

Menyuarakan hak kemanusiaan

Dalam kegiatan IMUN 52.0, Naufal mengatakan, ia berperan sebagai delegasi untuk mewakili negara Burkina Faso dan menjadi komite dewan Social, Humanitarian, and Cultural Committee (SOCHUM).

“Pada kompetisi MUN, saya ingin menyuarakan hak kemanusiaan dan mengutuk tindakan rasisme terhadap warga Asia. Protes ini juga berlaku bagi semua atau budaya di seluruh dunia agar tindakan rasisme bisa segera diselesaikan dan tidak muncul kembali,” katanya.

Baca juga: Putusan Kasus George Floyd untuk Dunia Bebas Rasisme

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau