Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UII Yogyakarta Jelaskan Toxic Positivity dan Cara Menghindarinya

Kompas.com - 30/07/2021, 16:26 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang yang terpapar Covid-19 tanpa gejala dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).

Sebagai teman, kamu bisa memberi dukungan kepada teman atau kerabat positif Covid-19 dan harus menjalani isoman di rumah.

Namun kamu harus berhati-hati dalam memberikan dukungan. Karena jika tidak berhati-hati dalam berkata-kata atau menulis pesan, itu bisa saja menjadi toxic positivity.

Untuk menghindari toxic positivity, kamu harus menghindari ucapan yang bisa melukai perasaan teman atau kerabatmu yang sedang terpapar Covid-19.

Baca juga: Webinar Unair: Manfaat Polifenol Turunkan Risiko Kanker dan Diabetes

Melalui akun Instagram resmi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memberikan informasi mengenai apa itu toxic positivity dan cara menghindarinya.

Dosen Psikologi UII Yogyakarta Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi menyampaikan, ucapanmu bisa melukai, apalagi jika mengandung toxic positivity.

Muhammad Novvaliant menerangkan, toxic positivity merupakan kondisi ketika seseorang menuntut dirinya atau orang lain untuk selalu bersikap positif.

Kalimat yang harus dan dihindari

Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi memberi saran, kalimat-kalimat yang bisa disampaikan untuk teman atau kerabat yang terpapar Covid-19.

  • Gimana kabarnya, lagi pengin makan apa? Aku kirimin, ya.
  • Yang kamu lalui enggak mudah, sangat bisa dipahami kalau berat untuk dijalani.
  • Kalau butuh apa-apa kabari aku aja, ya. Nanti aku bantu cariin.
  • Kamu enggak sendiri kok, aku di sini siap bantu dan dengerin apa aja yang mau kamu ceritain.
  • Semangat, semoga lekas pulih dan cepat berlalu, ya!

Baca juga: Mau Kuliah di Jepang? Ikuti Beasiswa GSEP 2022, Simak Syaratnya

Tetapi kamu juga harus menghindari beberapa kalimat yang ingin disampaikan ke teman atau kerabat yang terpapar Covid-19.

  • Sabar ya, kamu bisa sembuh cepat kok.
  • Kok bisa sih kamu kena, habis dari mana emangnya?
  • Kamu kalau pakai masker pasti enggak benar.
  • Kamu sih disuruh minum vitamin enggak mau.
  • Makanya enggak usah kumpul-kumpul dulu, sekarang kena, kan.

Baca juga: Begini Alokasi Penggunaan Dana BOS Reguler di Masa Pandemi Covid-19

Dampak toxic positivity

1. Membuat individu merasa rendah diri

Muhammad Novvaliant menyampaikan, jika penyintas Covid-19 sering dibandingkan, maka dapat kehilangan rasa percaya diri yang justru berdampak pada situasi yang semakin memburuk.

2. Mengingkari perasaan negatif yang dirasakan

Jika berlangsung dalam jangka panjang akan membuat individu seperti tidak mengenal dirinya sendiri.

"Mereka akan beranggapan ketika emosi negatif muncul, maka itu bukan bagian dari dirinya," kata Muhammad Novvaliant seperti dikutip dari Instagram UII Yogyakarta, Jumat (30/7/2021).

3. Memunculkan perasaan kehilangan dukungan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau