KOMPAS.com - Seiring perkembangan zaman, cara berinvestasi masyarakat semakin banyak. Tak melulu investasi dengan cara membeli properti atau logam mulia, masyarakat dengan mudah berinvestasi dengan memanfaatkan teknologi.
Salah satunya dengan platform investasi digital yang semakin mudah ditemui. Siapapun bisa mengunduh platform investasi digital melalui smartphone-nya.
Bahkan beberapa platform investasi digital sudah memberikan panduan berinvestasi sehingga memudahkan penggunanya.
Kemudahan berinvestasi di era digital juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola keuangan mereka. Baik di masa kini maupun di masa mendatang.
Baca juga: Usia Berapa Anak Laki-laki Perlu Sunat? Ini Anjuran Dosen FK Unair
Menurut dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Reza Sukma Nugraha, di era digital ini banyak sekali potensi dan peluang untuk mengelola keuangan.
"Tidak hanya mengelola tapi kita juga mengembangkan aset dan keuangan kita agar mendapatkan keuntungan di masa depan yang dapat menunjang kehidupan kita menjadi lebih baik," kata Reza Sukma dalam acara Webinar Literasi Digital seperti dikutip dari laman UNS, Sabtu (31/7/2021).
Reza juga membagikan tips membangun budaya investasi di era digital. Menurut Reza Sukma, kemudahan berinvestasi tidak saja menguntungkan investor dalam menjaga modal atau aset mereka. Tetapi juga menghindarkan dampak inflasi yang dapat menurunkan harga uang itu sendiri.
Baca juga: Kenali Laboratorium dan Perpustakaan Maya, Mudahkan Siswa Belajar
Ada sejumlah tips bagi calon investor untuk membangun budaya berinvestasi melalui beberapa langkah berikut ini:
1. Mempelajari instrumen investasi
Reza Sukma mengatakan, instrumen investasi dapat dikenali melalui diskusi bersama teman yang lebih berpengalaman dalam berinvestasi di era digital.
Tidak hanya itu, calon investor juga bisa mengakses Youtube atau mengikuti seminar tentang investasi agar bisa mempelajari instrument tersebut.
2. Memahami informasi investasi dari sumber-sumber yang kredibel. Salah satunya dengan cara aktif bertanya dan belajar kepada ahli investasi atau praktisi yang sudah berpengalaman di bidang investasi.
3. Mulai dari yang paling mudah baik secara akses, keamanan yang terjamin, maupun sistem kerja investasi tersebut.
"Sekarang digital banking sangat banyak sekali pilihannya. Bahkan prosesnya juga bisa dilakukan melalui handphone. Jadi kita tidak perlu datang ke bank," ungkap Reza Sukma.
Baca juga: Dosen UII Yogyakarta Jelaskan Toxic Positivity dan Cara Menghindarinya
Reza Sukma mengungkapkan, tidak hanya menjadi media penyimpan uang, digital banking juga dilengkapi dengan layanan investasi seperti deposito.
Bahkan beberapa digital banking juga sudah dilengkapi dengan fasilitas tabungan emas yang memudahkan nasabahnya untuk membeli logam mulia dengan satuan gram paling kecil, misalnya 0,2 gram.
Selain itu, calon investor juga jangan mudah terbawa oleh tren investasi. Misalnya saja fenomena bitcoin yang baru-baru ini ramai diperbincangkan.
Reza menekankan agar calon investor perlu membangun kebiasaan berinvestasi dengan cara menyisihkan sebagian pendapatannya dan tidak berinvestasi lantaran tergiur keuntungan saja.
"Ayo kita bisa mulai dari sekarang melakukan investasi melalui berbagai platform," ajak Reza Sukma.
Baca juga: Webinar Unair: Manfaat Polifenol Turunkan Risiko Kanker dan Diabetes
Dia menambahkan, jika masyarakat ingin mencoba berinvestasi, pada intinya pahami kredibilitas platformnya dengan membaca review dan mendiskusikannya. Selain itu masyarakat harus memahami cara kerjanya.
"Selain itu masyarakat juga harus menyesesuaikan dengan kebutuhan kita dan pastikan terjamin keamanannya," tandas Reza Sukma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.