Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2021, 06:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Misalnya, teknologi dalam pengobatan dan sumber tenaga buatan.

Contoh konkret penerapan rekayasa nanoteknologi adalah penciptaan teknologi pengobatan yang ditemukan para ilmuwan untuk membantu mengobati kanker.

Menurut salah satu studi National Science Foundation, 6 juta pekerja nanoteknologi akan dibutuhkan di seluruh dunia pada tahun 2022.

3. Manajemen Industri Katering

Jurusan Manajemen Industri Katering adalah salah satu bagian dari jurusan Pariwisata.

Baca juga: Mahasiswa, Kenali 7 Penemu Teknologi dari Indonesia

Biasanya, jurusan kuliah ini mengajarkan pengetahuan kuliner serta merencanakan, mengelola, hingga memasarkan produk makanan.

Jadi, tidak terbatas memasak, dalam jurusan kuliah langka ini kamu juga diajarkan cara memasarkan produk dengan baik dan benar.

4. Teknologi Batik

Jurusan Teknologi Batik mempelajari sejarah dan filsafat batik hingga teknik membatik.

Jurusan kuliah langka ini ditujukan untuk melestarikan budaya Indonesia.

Sejak 2011, jurusan ini telah ada di strata D3.

Baca juga: 5 Aktivitas Olahraga Saat Mahasiswa Bosan dengan Kuliah Online

Dalam jurusan ini, sebanyak 70 persen diajarkan praktik dan sisanya 30 persen teori.

5. Transportasi Laut

Indonesia adalah negara maritim terbesar.

Oleh karena itu, transportasi laut adalah hal yang vital.

Untuk mengelola transportasi laut secara optimal, kamu bisa masuk ke jurusan Transportasi Laut.

Jurusan kuliah langka ini mempelajari perencanaan dan analisa angkutan laut.

Ada tiga kompetensi yang menjadi tolok ukur dalam jurusan ini, yaitu pelayaran, pelabuhan, dan logistik.

Umumnya, jurusan ini masuk ke dalam Fakultas Teknik Kelautan.

Baca juga: UGM Terima 9.210 Mahasiswa Baru di Tahun Akademik 2021/2022

Itulah lima jurusan kuliah langka di Indonesia. Calon mahasiswa bisa memilih kelima jurusan kuliah langka tersebut, asalkan sesuai minat dan prospek kerja yang diinginkan.

Jangan sampai asal pilih jurusan kuliah kamu, agar tidak menyesal di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau