Pada dasarnya, melatih kesabaran anak cukup mudah, cukup berikan kesempatan pada mereka untuk berlatih sabar dan menunggu.
Biasanya anak terlatih dengan sendirinya untuk mengalihkan perhatian, dengan sikap sederhana dari orangtuanya seperti memberinya perkataan “tunggu dulu, ya”, ketika anak mulai meminta sesuatu.
Anak akan meresapi kata-kata "tunggu" dan mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya merespons atau memenuhi permintaannya.
Baca juga: Ingin Anak Gemar Matematika? Kenalkan Konsep, Tak Sekadar Rumus
Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah memberikan kepercayaan kepada anak agar bisa bertanggung jawab. Dan ini perlu dilakukan secara terus menerus.
Bisa dimulai dengan cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari.
Minta anak melakukan perintah orangtua dengan kesabaran seraya melakukan kontak mata dengan anak.
Mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Anak-anak harus sering dilatih untuk tahu rangkaian prosesnya. Dengan begitu, anak tidak terbiasa mendapatkan sesuatu dengan instan.
Ajarkan pula mengenai batasan-batasan, sekaligus tunjukkan kasih sayang saat melatih mental anak. Anak butuh ketegasan juga disiplin, termasuk juga cinta.
Kalau anak terbiasa mendapatkan secara instan atau tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.