KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat informasi dan beragam hal relatif didapat dengan mudah dan cepat.
Tumbuh di dunia yang serba cepat, buka tak mungkin membuat anak menjadi pribadi yang kurang sabar. Apa-apa, inginnya ada saat itu juga.
Merangkum platform edukasi Kelas Pintar, anak-anak diibaratkan sebagai kertas putih, di mana coretan apapun di dalamnya merupakan hasil dari didikan orangtua.
Orangtua memiliki peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, mulai dari perilaku, kesehatan hingga pengajaran lainnya. Dalam aspek perilaku, salah satu tantangan bagi orang tua adalah mendidik anak jadi penyabar.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Mendidik anak untuk menjadi penyabar memang bukan perkara mudah, namun jika diperkenalkan sejak dini anak-anak dapat memiliki toleransi yang tinggi dan lebih bersabar.
Hal ini penting dimiliki sehingga nantinya mereka tak akan mudah bertindak gegabah ketika menghadapi suatu hal di masa depan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mendidik anak untuk jadi penyabar:
nak akan lebih mudah mencontoh prilaku orangtua ketimbang mendengarkan nasihat.
Untuk itu, orangtua juga harus bersabar untuk mengajari anak kesabaran. Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, kita berarti sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian.
Dengan begitu, anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan.
Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain.
Baca juga: 10 Negara Paling Bersih dari Praktik Korupsi, Indonesia Urutan Berapa?
Melatih kesabaran anak sekaligus melatih kesabaran diri sendiri dalam menghadapi sikap anak-anak. Hal ini dikarenakan sikap sabar orangtua menjadi poin penting menjadikan seorang anak menjadi penyabar.
Salah pendidikan yang bisa diterapkan dalam melatih kesabaran adalah dengan menekankan kata-kata yang lembut saat mengarahkan anak dalam bersikap.
Anak-anak akan dengan mudah mengikuti perintah orang tua dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Meski membutuhkan waktu yang lebih lama, namun akhirnya anak-anak akan terbiasa untuk bersikap sabar dari dalam dirinya.
Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus, tak cukup hanya dalam satu hari.
Pada dasarnya, melatih kesabaran anak cukup mudah, cukup berikan kesempatan pada mereka untuk berlatih sabar dan menunggu.
Biasanya anak terlatih dengan sendirinya untuk mengalihkan perhatian, dengan sikap sederhana dari orangtuanya seperti memberinya perkataan “tunggu dulu, ya”, ketika anak mulai meminta sesuatu.
Anak akan meresapi kata-kata "tunggu" dan mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya merespons atau memenuhi permintaannya.
Baca juga: Ingin Anak Gemar Matematika? Kenalkan Konsep, Tak Sekadar Rumus
Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah memberikan kepercayaan kepada anak agar bisa bertanggung jawab. Dan ini perlu dilakukan secara terus menerus.
Bisa dimulai dengan cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari.
Minta anak melakukan perintah orangtua dengan kesabaran seraya melakukan kontak mata dengan anak.
Mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Anak-anak harus sering dilatih untuk tahu rangkaian prosesnya. Dengan begitu, anak tidak terbiasa mendapatkan sesuatu dengan instan.
Ajarkan pula mengenai batasan-batasan, sekaligus tunjukkan kasih sayang saat melatih mental anak. Anak butuh ketegasan juga disiplin, termasuk juga cinta.
Kalau anak terbiasa mendapatkan secara instan atau tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.