Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus UGM Bagikan Tips Cegah Rasa Cemas Hadapi Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/08/2021, 07:02 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang belum juga usai menimbulkan rasa cemas terhadap sebagian orang. 

Hal ini disampaikan psikolog dan penasihat Motherhope Indonesia Anisa Cahya Ningrum. Menurutnya, rasa cemas yang muncul adalah hal wajar.

Munculnya rasa cemas merupakan penanda bahwa seseorang merasa waspada. Pasalnya, jika tidak cemas, maka tidak ada kewaspadaan. Dengan adanya rasa cemas ini, tidak ada perilaku yang melakukan tindakan antisipatif.

"Justru kecemasan itu normal supaya kita melakukan tindakan antisipatif. Menjadi gangguan ketika terjadi sekian lama dan intensitasnya tinggi," terang Anisa seperti dikutip dari laman Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Rans Entertainment Buka Program Magang bagi Mahasiswa, Cek Syaratnya

Alumnus Fakultas Psikologi UGM ini menerangkan, banyak orang bahkan dari seluruh dunia mengalami kecemasan akibat pandemi Covid-19.

"Keluarga kita, orang terdekat kita banyak yang mendahului kita. Dan itu bisa membuat kita cemas karena kehilangan orang-orang tercinta kita," imbuhnya.

Ada pribadi-pribadi yang berisiko mengalami rasa cemas, yakni pribadi yang panik, overthinking, negative thinking dan perfeksionis. Bahkan ada obat-obatan tertentu juga dapat membuat orang menjadi cemas.

Tips cegah rasa cemas hadapi pandemi Covid-19

Anisa membagikan tips untuk mengatasi kecemasan dengan melakukan grounding. Anisa menjelaskan, grounding adalah kondisi membumi dengan memaksimalkan sensasi inderawi.

Caranya, begitu merasa cemas setingkat apa pun, segera lakukan kelima hal ini, yakni melakukan cara 54321.

1. Cara 5 yaitu melihat lima hal di sekitar. Hal ini berguna untuk menstimulasi otak supaya tidak berpikir ke mana-mana. "Ayo lihat lima hal. Kemudian bisa ditulis dengan bolpoin atau diucapkan saja," jelasnya.

Baca juga: 5 Tips bagi Orangtua Dampingi Anak agar Meminimalisir Learning Loss

2. Cara 4 adalah menyentuh empat hal yang ada di sekitar. Rasakan tekstur indera perabanya. Supaya pikiran tidak ke mana-mana. Orang yang mengalami kecemasan, inderanya seperti terkunci. Cara 4 ini untuk melatih supaya indera tetap aktif.

3. Cara 3, menggunakan indera pendengaran. Dengar suara apa saja, seperti sirene ambulans, lift, bunyi handphone atau bunyi lainnya.

4. Cara 2 yakni mengaktifkan indera penciuman. Anisa menganjurkan untuk mencari suatu yang berbau. Misalnya bau masakan, bau parfum, atau bahkan bau pakaian sendiri.

5. Cara 1 adalah mencicipi, indera perasa. Inilah cara membumikan diri kita dari imajinasi-imajinasi yang menakutkan.

"Mengicipi apapun. Kalau ada yang diminum, diminum. Kalau di jalan, lift, bawalah permen. Rasakan sensasi inderawinya," imbuh Anisa.

Baca juga: 9 Kampus Ini Gotong Royong Lakukan Percepatan Vaksinasi Covid-19

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau