"Langkah nomor satu, kita harus mengetahui beasiswanya apa saja. Karena faktor penentu yang sulit itu beasiswanya, kalau kampus dapat Letter of Acceptance/LoA (Surat Penerimaan)," katanya.
"Lihat persyaratannya apakah saya memenuhi syarat atau tidak. Sehingga kita tidak salah melangkah untuk beasiswa yang kita incar," imbuhnya lagi.
Adapun cara terbaik sebagai pemburu beasiswa adalah tidak malas, terutama dalam membaca panduan pendaftaran.
Seperti Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan salah satu pilihan yang baik karena persyaratannya kini dipermudah walaupun proses seleksinya terbilang agak rumit.
Ia menyarankan agar tidak menggantungkan kesempatan hanya pada beasiswa LPDP, namun turut mencari beasiswa sebanyak-banyaknya. Terutama beasiswa doktoral sangat terbuka lebar dan nominalnya rata-rata luar biasa besar.
Baca juga: Inovatif, Mahasiswa UB Ciptakan Masker Anticovid-19
Di samping itu, pemburu beasiswa harus membuat urutan pendaftaran secara kronologis bagi tiap beasiswa karena setiap beasiswa memiliki urutan proses pendaftaran yang berbeda.
Hal penting yang patut dicermati adalah penguasaan bahasa. Nilai IELTS yang sesuai persyaratan perlu segera dimiliki dan tidak ditunda sehingga waktu penulisan esai lebih mudah diatur.
Serta pembuatan curriculum vitae (CV) dan esai yang sesuai juga menjadi nilai tambah bagi kelulusan beasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.