Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai PTM Terbatas, Global Sevilla School Pastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Ketat

Kompas.com - 03/09/2021, 10:01 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Setelah menjalani selama hampir 2 tahun, beberapa sekolah akhirnya dapat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan.

Global Sevilla School menjadi salah satu sekolah yang diberikan ijin menjalani PTM terbatas tahap 1, dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan ketat sesuai arahan Pemerintah.

“Dari awal Sekolah kami sudah menerapkan kesiapan blended learning dimana kami siap menjalani kegiatan belajar mengajar secara daring ataupun secara tatap muka," ungkap Michael Thia, Superintendent Global Sevilla School melalui rilis resmi (2/9/2021).

"Di sini kami berkomitmen dan memastikan kedua metode tersebut mendapatkan Kualitas yang sama tanpa membedakan satu metode dengan metode lainnya,” tegas Michael lebih jauh. 

Menurut Michael, antusiasme peserta didik dan orangtua siswa terhadap PTM terbatas ini sangat baik, karena mempermudah anak berinteraksi dengan guru. Interaksi sosial di sekolah juga dipandang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mental siswa di sekolah.

Baca juga: SMA/SMK di Kota Tangerang Sudah Diizinkan Gelar PTM Terbatas

Protokol kesehatan ketat

Selama PTM Terbatas protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan sesama, melakukan pengecekkan suhu tubuh, memastikan memakai masker dengan benar, dan lainnya juga dilaksanakan dengan ketat.DOK. GLOBAL SEVILLA SCHOOL Selama PTM Terbatas protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan sesama, melakukan pengecekkan suhu tubuh, memastikan memakai masker dengan benar, dan lainnya juga dilaksanakan dengan ketat.

Lebih jauh Michael menjelaskan, Global Sevilla School mematuhi syarat peraturan perundangan nomor 883 Tahun 2021 untuk menjalani Pembelajaran Tatap Muka Tahap 1 dari keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Beberapa syarat telah terpenuhi, tambah Michael, di antaranya kapasitas murid yang menjalani PTM terbatas hanya 50 persen dari total kapasitas.

Michael juga menyampaikan, fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti wastafel di setiap kelas, penyediaan hand sanitizer di setiap sudut lokasi lantai dan sebagainya juga telah dilengkapi.

Lalu, untuk protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan sesama, melakukan pengecekkan suhu tubuh, memastikan memakai masker dengan benar, dan lainnya juga dilaksanakan dengan ketat.

"Meskipun telah menjalani peraturan protokol Kesehatan, kami sadar atas kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19 di lingkungan Sekolah. Kita harus beradaptasi untuk hidup bersama dengan kondisi new normal saat ini. Kita membutuhkan kerjasama dan dukungan dari seluruh anggota komunitas Sekolah," ujar Michael.

Untuk guru-guru Global Sevilla School, tambahnya lagi, telah dipastikan lulus dalam menjalani pelatihan (Komitmen Bersama Sekolah) PTM.

Michael menegaskan, semua sudah dalam keadaan tervaksinasi dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

"Kami juga sudah menjadi sentra vaksinasi atau menyelenggarakan kegiatan vaksinasi untuk para pelajar di sekolah kami. Anak-anak sudah divaksin semuanya. Kita sudah dua kali menjadi tempat sentra vaksin untuk anak-anak murid Global Sevilla school di atas usia 12 tahun, yang terpenting adanya izin dari orangtua," tegas Michael.

Baca juga: Saat PTM Terbatas, Guru SMP di Kota Tangerang yang Belum Divaksin Wajib Bawa Hasil Tes Negatif Covid-19

Jadi keputusan orangtua

Michael Thia, Superintendent Global Sevilla School DOK. GLOBAL SEVILLA SCHOOL Michael Thia, Superintendent Global Sevilla School

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com